"MENJAUH DARI KU----BAJINGAN!!!"
Kedua pria dengan seringai licik terus menempelkan kelamin mereka pada Mew seperti lintah.
Salah satu dari mereka menahan kedua tangan Mew yang terus mendorong lalu menekan nadi nya dengan kuat hingga muncul ruam merah di kulit Mew yang seputih susu.
"Ackk!!"
"Sampai mati pun, kau akan tetap menjadi jalang kami, Miunie"
"Brengsek!!! Aku bukan Miunie!!!!!! Lepaskan akuuuuu!!!!!!"
Teriakkan Mew semakin terdengar menukik tinggi ketika kedua pria itu berusaha menelanjangi nya.
Menghimpit Mew ke dinding lalu mencekik leher nya kuat-kuat. "Layani kami dan lupakan tentang Gulf" Ucap pria satu nya yang sejak tadi diam.
"Eckkk--ekkkk,,, eenggg" Mew terus menggeleng ribut dengan segenap kekuatan yang ia punya. Terlebih lagi, satu pria diantara mereka menggerayangi area sensitif Mew dan mulai melecehkannya.
"Pergh---ii!!" Mew mengumpulkan sisa nafas terakhir pada pita suara nya kemudian berteriak---
"PERGIIIIIIIIIIIIII!!!!""MIUNIEEE!!!"
DEG
Mew buka kedua mata nya lebar-lebar dan menarik nafas dalam.
"HAAAAAAAAAAAAA----AHHHHH,, HAH,, HAH,,, HAH,, HIKSS,,, GULF? HIKSS" Menghapus air mata.
Gulf segera memeluknya erat-erat.
"Iya, ini aku. Apa yang terjadi? Kamu mimpi buruk?" Mew mengangguk di dada bidang nya sambil terisak.
Mew berusaha untuk tidak bersikap cengeng di hadapan Gulf, tapi sulit.
Air mata terus saja mengalir dari kedua pipi, seolah tubuhnya trauma atas mimpi yang menimpa nya barusan.
Jujur saja, Mew sebenarnya tidak mengenali kedua pria di dalam mimpi itu tetapi, tubuh nya ini sangat mengenali suara mereka dengan baik, sehingga apa yang mereka katakan, tubuh ini tunduk dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk berontak.
"Tenang saja. Mimpi hanya lah bunga tidur. Tidak perlu di pikirkan" Mengusap belakang kepala Mew dengan sangat lembut, selembut bulu domba.
"Mama, Mama kenapa?" Memegang lengan kaki kiri Mew.
Mew shock. Ia melepas pelukan Gulf sambil melirik ke arah suara.
Ah--benar! Tadi ia sedang menunggu Chara menggambar hingga ketiduran dan mendapatkan mimpi menyeramkan tersebut.
Oh, ayolah! Apakah ketidak-sengaja'an nya mengabaikan Anak dari tokoh utama, harus mendapat hukuman sampai segitunya? Mew berpikir bahwa sistem benar-benar sangat membencinya.
Mengusap pipi bulat Chara. "Mama tidak apa-apa" Tersenyum.
Chara ikut tersenyum lalu memeluk leher nya erat-erat.
"Syukurlah. Chara sangat takut sampai panggil Daddy kemari"
Mew mengusap punggung Chara dan Gulf menatap kedua nya dengan senyum hangat. Melihat orang yang ia sayangi saling berpelukan, sangat membahagiakan bagi nya, walau hanya sesaat.
Gulf turut memeluk mereka dengan senyum sumringah yang tak pernah luntur dari wajah tampan milik nya sejak tadi.
"Daddy sayang kalian" Baik Mew maupun Chara melirik satu sama lain dan kembali tersenyum.
"Chara juga sayang Daddy dan Mama"
"Mama juga sayang kalian" Ujar Mew, ikut-ikutan.
Gulf menatap kedua nya secara bergantian dan memakan waktu lama saat menatap wajah Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || GULFMEW {END}
Fantasy🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content . . . Tentang Mew Suppasit, salah seorang preman yang terjerumus ke dalam cerita hayalan pria yang sering ia bully. Bagaimana Mew dapat kembali ke dunia asalnya?