C - 08

1.1K 118 14
                                    

Sinar matahari mulai menggandrungi se-isi ruangan yang ditiduri Mew. Matanya buka tutup tanda tak nyaman akan sinar yang langsung mengenai wajah manisnya tersebut. "Uhh,,," Menggaruk lehernya yang gatal lalu mengusap-usap wajahnya sampai memerah. Perlahan ia membuka kedua manik indahnya dan melihat sekitar kamar.
"Dimana lagi sekarang? Kenapa setiap bangun, aku selalu ada di tempat yang berbeda? Ugh,, kepalaku sakit sekali" Memijit kening.

.

CRITTTT

.

Pintu terbuka tiba-tiba, menampilkan seorang pria kekar bertelanjang dada, hanya jubah dan celana yang menempel di tubuh. Masuk ke kamar diikuti ke-6 maid dibelakangnya.

Deg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg

Mew yang tadinya menunduk, langsung mengangkat wajah ke arah suara decitan pintu. Shock, "k--kau kan----???!!" Menunjuk wajah pria tersebut.

Menatap tajam. "Beraninya kau menunjuk-nunjuk wajahku memakai tangan kotor mu, penyusup"

"Kau kan yang sudah mengurungku di bawah tanah semalam?" Ujar Mew tanpa rasa takut sedikitpun.
"Kenapa aku bisa ada di ruangan ini? Kau apakan aku semalam??" Menyilangkan kedua tangan pada tubuh sambil berpikir ke hal yang tidak-tidak.

"Apa yang kau pikirkan? Memangnya kau pikir, kau ku apakan? Kau seharusnya berterima kasih karena aku telah menyelamatkan hidupmu" Ujar Gulf, keceplosan.

Mengerutkan kening. "M-Menyelamatkan hidupku? Apa maksudmu?"

Mengusap wajahnya dengan kasar kemudian meraih satu set baju yang dipegang oleh salah satu maid lalu dilemparkannya ke atas ranjang dimana Mew berada. "Cepat pakai baju itu. Mulai hari ini, kau akan jadi pelayanku dan harus mematuhi perintahku"

Mendengar hal tersebut, kedua tangan Mew terkepal mantap, "apa-apaan??? Tidak!!!! Aku mau pulang. Aku tidak mau jadi pelayanmu!" Menyibak selimut dengan kasar dan saat melewati Gulf, lengan tangannya berhasil dicekal lebih dulu sebelum Mew sempat keluar dari pintu kamar.

"KAU TIDAK BISA KEMANA-MANA. KAU TIDAK BISA MENDENGAR UCAPANKU? KAU. TETAP. DISINI. JADI. PELAYANKU. SELAMANYA!!" Menatap wajah Mew lekat-lekat, sementara para pelayanan sudah menunduk takut.

Bila Raja mereka sudah menekankan kata-katanya seperti itu, selanjutnya 60% tidak akan ada hal baik.

Melihat wajah tampan nan menyeramkan pria itu dari jarak dekat, membuat nyali Mew ciut. Apalagi pria itu adalah seorang Raja. Otomatis, apa yang dilakukan Mew, bisa langsung di eksekusi saat itu juga.

Mew yang notabene nya bukan asli dari dunia itu, tentu saja tidak mau sampai terjadi hal buruk sebelum ia kembali ke dunia aslinya.

Hati kecil Mew sudah ketakutan dan air mata pun mulai mengalir tanpa ia sadari. "Hik,,,, hiks,, aku mau pulang, hikss,, hik,,," Mengusap air mata dengan kasar.
*SIAL! KENAPA TUBUH INI CENGENG SEKALI? BERHENTILAH NANGIS. AKU TIDAK MAU TERLIHAT LEMAH DIDEPAN CECUNGUK INI* Rutuknya dalam hati.

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang