C - 16

965 81 9
                                    

Selesai menyusun siasat di balkon sisi selatan kerajaan sampai matahari terbenam, terlihat Mew sedang bergegas hendak kembali ke kamarnya, di iringi langkah kecil & senandung riang.

.

CEKLEK

BLAM

.

Ketika Mew berbelok, jantung kecil Mew harus dikejutkan dengan penampakan Minho yang tengah tiduran di atas ranjang datar Mew.

Di sinari oleh cahaya obor di berbagai sudut kamar Mew, menjadikan wajah Minho tampak lebih tampan berkali-kali lipat dari sebelumnya.

"Ah--astaga!" Mengusap dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah--astaga!" Mengusap dada. "Bisa tidak munculnya jangan tiba-tiba begitu? Atau kau ingin aku cepat mati?"

"Dari mana? Aku cari ke seluruh tempat tapi tidak dapat menemukan keberadaanmu. Makanya aku datang kemari" Memberi tatapan tajam pada Mew.

"Apa hak mu bertanya seperti itu? Suka-suka aku lah mau kemana pun. Kalau ada yang harus bertanya, itu adalah aku! Kenapa kau bisa ada disini?"

Bukannya menjawab, Minho bangkit berdiri dan menghampiri Mew dengan langkah berat.

Tatapan mata tajam Minho tidak pernah lepas dari kedua netra Mew yang juga tidak mau kalah menatapnya tajam.

Minho berdiri di hadapan Mew dengan jarak 30CM, "besok adalah hari ulang tahun Chara"

Mew mulai mengerutkan kening, tidak mengerti. "Ya, lalu? Apa hubungannya denganku?" Tanya Mew dengan ketus.

"Setiap tahun, anggota keluarga akan memberikan persembahan sebagai ungkapan rasa sayang kami kepadanya. Di tahun ini, dia menginginkan persembahan darimu"

Tak hanya kening yang mengerut, kedua alis Mew tampak berkedut. "Maksudnya apa? Aku tidak mengerti. Kenapa dia menginginkan sesuatu dariku juga? Aku bukan siapa-siapa nya dan lagipula, aku tidak punya uang sama sekali untuk membeli sesuatu untuknya. Jangan kan hadiah, untuk beli cemilan saja tidak cukup, kau tahu itu?!" Bertolak pinggang.

Minho beralih menuju jendela kamar Mew lalu menatap jauh ke luar. "Malam ini ada festival di kampung sebelah sana. Mau ikut denganku? Aku lah yang akan membayar semuanya. Kau pilih saja barang apa yang ingin kau berikan pada Chara"

Mew berpikir sejenak.

Mew merasa mengikuti Minho bukanlah sesuatu yang buruk.

Pertama, sudah pasti karena Mew bosan di dalam istana tua ini dan kedua, Mew bisa mempraktekkan siasatnya, memanfaatkan Minho untuk menambah Poin agar ia bisa kembali dengan cepat ke dunia aslinya.

Ini terdengar seperti sekali mendayung, dua pulau terlampaui.

"Baiklah!"

Satu kata cukup membuat Minho langsung membalikkan badan.

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang