C - 12

878 100 8
                                    

KLANG

.

Minho berhasil menghalau pedang bandit tersebut sebelum mengenai Mew memakai pedangnya.

"Lawanmu itu aku, bukan dia" Ujar Minho sembari menatap bandit itu dengan tatapan tajam.

Mew membuka kedua matanya perlahan dan mendapati dirinya terhalau oleh pedang Minho. Ia pun segera berlari ke sisi kuda satunya lagi, menjauh dari bandit tersebut.

"Hei, kalau berani 1 lawan 1 sini pakai tangan kosong. Dasar cupu, mainnya keroyokan" Ujar Mew, memanas-manasi keadaan.

"CECUNGUK INI---APA YANG BARUSAN KAU KATAKAN??!" Bandit-bandit itu hendak bergerak maju pada Mew, namun Minho menghalangi.

"Mew, kembali ke istana pakai kudaku, biar aku yang urus mereka disini" 

"Apa maksudmu? Kau pikir aku lemah? Aku juga bisa melawan mereka memakai tanganku sendiri. Tadi itu aku hanya belum si---"

"Mew" Minho berbalik untuk menatap kedua manik Mew.
"Jangan membantah. Ini perintah"

Mew mengepalkan kedua tangannya erat-erat, diikuti rahangnya yang mengeras.

Mew merasa bahwa Minho melihatnya seperti seseorang yang lemah dan tidak bisa melindungi diri. Padahal, Mew bukan orang yang selemah itu, tentu saja sebelum ia masuk ke dunia aneh ini.

Bukannya pergi, Mew menggulung kedua lengan bajunya ke atas dan maju ke depan Minho.

"Aku tidak suka bagaimana kau meremehkanku. Lihat ini" Ujar Mew ketika dirinya sejajar dengan Minho.
"HOI PECUNDANG!!!! KALAU KAU SEORANG PRIA SEJATI, MAJU & LAWAN AKU PAKAI TANGAN KOSONG. JANGAN SEKALI-KALI MENGKLAIM DIRI SEBAGAI PRIA SEJATI KALAU UNTUK BERKELAHI KECIL SAJA TIDAK BISA LEPAS DARI SENJATA JELEK ITU. LEMAH--CUIH" Meludah.

Bandit-bandit itu merasa sangat tersinggung oleh perkataan Mew, sedangkan Minho menatap was-was ke arah punggung kecil Mew. *Apa yang sedang dia lakukan?*

"KURANG AJAR!!!!! KALIAN SERANG MINHO DAN AKU YANG AKAN MENGURUS BAJINGAN KECIL SOMBONG ITU"

"HIYYAAAAAAAAAAAA" Bandit-bandit itu bergerak maju ke arah Minho, membuat Minho kalang kabut sebab dirinya harus memilih antara menyelamatkan Mew atau melawan mereka.

Dan di tengah-tengah kebingungan Minho, Mew berteriak, "PERGILAH YANG JAUH!!! AKU BISA URUS YANG ADA DISINI"

"T-Tapi---"

"KUBILANG PERGGIIIIIIIIIIIII!!!!"

Minho akhirnya mendengarkan dan pergi dengan menungganggi kuda, membawa bandit-bandit yang mengejarnya agak menjauh dari Mew.

"Waww,, waww,, bajingan kecil ini mencoba untuk jadi pahlawan kesiangan"

Melipat kedua tangan didepan dada. "Masih terdengar bagus di telinga daripada kau!! Penjahat kesiangan"

"Ck. Semakin ku diamkan, semakin kau ngelunjak"

"Kenapa?? Tidak suka? Sini maju dan lawan aku kalau kau berani" Menarik sudut bibir. Pemimpin bandit itu mulai maju dengan pisau panjang yang masih ada ditangan nya.
"Sudah kubilang kalau mau lawan aku, harus pakai tangan kosong. Apa kau tuli?"

Pria berotot dan tegap itu menarik sudut bibir, "kenapa memangnya kalau aku maju pakai senjata? Kau takut karena tidak pegang senjata apa-apa, kan?"

"?" Menautkan kedua alis.

"Sebenarnya, aku tidak peduli mau dibilang banci atau apalah itu karena tujuanku untuk membunuh orang yang menghalangi rencana kelompok kami dan sekarang, aku akan membunuhmu pakai pedang ini, kau bisa apa? Hm?" Mulai bergerak maju sedangkan Mew bergerak mundur.

Destiny || GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang