25

5.7K 369 9
                                        

🐊

Pagi ini Kota Jakarta tampak cerah dan bersih tanpa polusi dengan langit birunya. Jam di dinding sebuah Apartemen bahkan baru menunjukkan pukul 7 pagi dan pasangan muda itu sudah duduk santai di ruang santai tengah menonton televisi

Emesis gravidarum atau yang lebih dikenal oleh sebagian orang dengan istilah morning sickness ini cukup menganggu Shani, karena setiap pagi perutnya selalu meminta untuk dikeluarkan. Hingga membuat pasutri muda itu selalu terbangun dari tidur nyenyaknya.

Gracio yang sedang menikmati elusan Shani dikepalanya berdecak kesal karena suara bell apartemennya terus berbunyi bahkan kini dia bisa mendengar gedoran keras dari pintu tersebut. Lelaki yang tengah tiduran dengan paha Shani sebagai bantalannya pun bangkit berjalan dengan terpaksa kearah pintu

"Sabar!! Sabarrr!"

Gracio berdecih setelah membukakan pintu apartemennya dan mendapati keempat paruh baya yang menolak tua itu kini berdiri dihadapannya

"Lama banget sih buka pintu doang!"

Gracio meringis setelah mendapat omelan dari Yona tepat didepan wajahnya sebelum sang Mama berjalan melewatinya begitu saja diikuti dengan Veranda dibelakangnya

"Pagi Pa"

Gracio tersenyum kearah Papa mertuanya dan mempersilakan untuk masuk kedalam, sedangkan Reyhan sudah terlebih dahulu masuk

"Mama seneng banget pas Gre bilang kamu lagi hamil sayang"

Yona menatap haru menantu kesayangannya itu dia tidak menyangka jika sebentar lagi dirinya akan mempunyai cucu

"Loh Mama jangan nangis dong, nanti Shani ikutan nangis ih"

Shani dibuat panik saat melihat mertuanya itu sudah berkaca-kaca, dia mengibaskan tangannya didepan mata berusaha untuk tidak ikut menangis

"Eh kenapa nih Shani kok nangis"

Gracio dibuat panik setelah meletakan minum untuk kedua orang tua dan juga mertuanya di meja, dengan cepat dia mendekat kearah Shani

"Ma kok Shaninya dibikin nangis sih"

Matanya menyipit kearah sang Mama yaitu Yona. Sebuah pukulan dibahu Gracio dapati dari Yona

"Kurang ajar kamu, mana ada ya mama bikin istri kamu yang lagi hamil ini nangis, yang ada kamu nih awas aja bikin mantu kesayangan Mama ini nangis"

Yona menarik telinga Gracio dan membuat lelaki itu meringis kesakitan. Bukannya merasa iba semua orang yang melihat aksi Yona pada Gracio itu malah mendapat kekehan. Bahkan Shani yang selalu menangis jika Suaminya teraniaya pun kali ini malah ikut tertawa dan membiarkannya begitu saja.

"Udah periksa ke dokter Sayang?"

Pertanyaan Veranda mengalihkan atensi Shani. Shani tersenyum dan menghambur kedalam pelukkan sang Mama, dia merindukan Veranda setelah hampir beberapa minggu terakhir tidak bertemu

"Udah Ma kemarin, kata dokter usia kandungan Shani baru 6 minggu"

"Hihi gemes banget ih Mama mau jadi Grandma, bentar lagi" Veranda senyum-senyum sendiri sudah membayangkan hadiah apa saja yang akan dia berikan jika cucunya lahir nanti, apalagi ini adalah cucu pertamanya

"Kira-kira anak kamu nanti kalo lahir Mama kasih apa yah? Lambo keluaran terbaru bagus gak? Atau Rolls Royce aja ya yang lebih luas"

Mata Shani memmbulat saat mendengar penuturan Veranda, tidak habis pikir dengan apa yang di ucapkan perempuan berusia 40 tahunan itu yang ingin memberikan hadiah berupa mobil yang tentunya tidak akan berguna untuk bayi baru lahir nanti

Off My Face | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang