22

5.7K 395 25
                                        

🐊

"Geee tolong ambilin minum dong"

Shani berteriak dari ruang tengah, ini adalah kali keduanya berteriak setelah teriakan pertamanya tidak digubris oleh Gracio yang sedang anteng dengan gamenya

"Bentar Yang ih ini nanggung banget"

Balas Gracio berteriak, padahal jarak antar ruang tengah dan ruangan game Gracio tidak terlalu jauh tapi keduanya malah saling berteriak.

Gracio kembali menyalakan mode voice dengan teman-teman gamenya, lelaki itu kembali fokus dengan permainan mobile nya. Sesekali dia akan mengomeli timnya itu karena membiarkannya diserang banyak musuh

"Mar lo yang bener dong kalo maen"

"Mar anjing gue sendiri ini"

Shani menghela nafasnya saat memasuki ruangan Gracio, matanya terpejam meredakan emosi. Langkahnya semakin pelan kearah Gracio yang masih fokus dengan komputernya itu, tidak menyadari kehadiran Shani.

Niat yang awalnya ingin marah-marah dia urungkan saat sebuah ide gila muncul di kepala Shani. Tubuhnya menunduk kearah Gracio, memeluk leher lelaki itu yang sudah menegang akibat perlakuan Shani yang tiba-tiba

Hembusan nafas Shani di dekat lehernya itu terasa oleh Gracio, nafasnya tercekat saat mendapat perlakuan seperti itu dari istri galaknya. Shani memang selalu bisa mengalihkan fokus Gracio, bahkan suara Mario di headphonenya pun tidak dia hiraukan

"I miss you"

Sebuah kecupan Gracio dapatkan dari Shani di pipi kanannya

"Shan- aku lagi main game" Lirih Gracio yang sudah mulai bercucuran keringat

"Kenapa hmm?"

Gracio menahan nafasnya saat dengan beraninya Shani duduk dipangkuannya. Gracio menelan ludahnya kasar saat netranya mengarah pada dua kancing piyama teratas Shani yang entah sejak kapan sudah terbuka, Shani yang melihat itupun tersenyum kemenangan, dia berhasil mengerjai lelaki itu

"Geee"

Matanya membulat saat dengan tiba-tiba Gracio mengangkat tubuhnya, kedua tangannya otomatis melingkar pada leher Gracio

"Try to flirt huh?"

Shani semakin dibuat panik saat mendapati Gracio tersenyum dengan menaikkan satu alisnya. Poor Shani, ingin hati hanya menggoda malah kena batunya, jika sudah begini perempuan itu hanya bisa menghela nafasnya pasrah saat Gracio membawanya memasuki kamar.

🐊

"Kamu jadinya mau pesen makan apa?"

Tanya Shani pada Gracio tanpa mengalihkan pandangannya dari menu yang sedang dia bolak-balikkan sedari tadi

Kesal karena pertanyaannya tidak digubris juga, Shani menoleh kearah Gracio yang duduk didepannya itu, menghela nafas pelan saat mendapati Gracio yang tengah menopang dagunya dengan wajah yang terus tersenyum bahkan matanya sudah menyipit akibat tersenyum terus

"Ge ihhh"

"Iya kenapa Sayang?"

Gracio tesadar saat mendengar rengekkan dari Shani, tangannya terulur menyentuh tangan Shani

"Pusing deh aku kamu kok cantik banget sih, ini lama-lama aku bisa kena diabetes nih"

Gracio terkekeh sesaat setelah mengakhiri ucapannya. Heran sendiri karena bisa-bisanya dia alay seperti ini pada perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu

Off My Face | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang