🐊
Bel jam istirahat kedua baru saja berbunyi dan Gracio baru selesai membersihkan semua toilet yang ada di sekolah.
Sudah dipastikan bukan jika dia terkena hukuman karena kembali terlambat. Dia bangun kesiangan karena Shani tak membangunkannya
Sebenarnya ini bukan salah Shani sepenuhnya, semalam Gracio bermain game sampai subuh dan orang yang harus dia salahkan adalah Mario yang mengajaknya untuk bermain game
“Sialan si Mario gara-gara dia gue jadi gadang dan bangun telat”
Gracio terus menggerutu saat melewati koridor sekolah dengan membawa ember dan sapu di kedua tangannya
Langkahnya terhenti di lorong yang mengarah taman dan gudang, dia melihat Shani dan Junior yang sedang mengobrol
Gracio kembali melangkah dan mendekati keduanya, penasaran apa yang mereka bicarakan di tempat sepi seperti ini
Dan samar-samar dia mendengar jika Junior mengajak Shani untuk bertemu di salah satu caffe yang sedang hits dikalangan remaja saat ini
Alisnya semakin menukik saat dengan beraninya Junior mengusap bahu Shani berkali-kali.
“Pokoknya besok malam aku udah dapet jawaban dari kamu yah, mau nggak nya jalan sama aku. Aku harap sih kamu mau”
Shani menggigit bibir bawahnya, ini adalah hal yang ia tunggu sejak lama setelah akhirnya mereka menjadi dekat seperti sekarang
Dia lalu mengangguk dengan senyuman manis yang dia lemparkan pada Junior. Lelaki berdarah belasteran itupun meninggalkan Shani
Yang kini sedang berjingkak kegirangan karena Junior mengajaknya keluar akhir pekan ini
“MANEH SAHAAA?” Shani terjengat kaget karena suara lantang dari arah belakang
Dia menoleh dan mendapati Gracio yang tengah menyipratkan air dari ember ditangannya itu kearah kepala Shani
“Apa-apan sih lo, basah nih baju gue” Gracio menghentikan aksi nya itu dan berjalan mendekati Shani
“Lagian lo aneh banget lompat-lompat ditempat sepi gini, kesambet pocong lo?”
Gracio menempelkan tangan kanannya di kepala Shani
“Amit-amitt Yaallah, mulut lo yahh gak disekolahin apa”
Shani menyingkirkan tangan Gracio dari kepalanya dia menatap tajam lelaki dihadapannya yang terlihat lusuh namun masih terlihat tampan
“Awas gue mau lewat” Dengan senang hati Gracio mempersilahkan Shani untuk melewatinya
“Hahahah kenapa lo? Lupa kelas arahnya kesana bukan kesitu?”
Gracio tertawa puas saat melihat Shani kembali kearah sebaliknya
“Berisik”
Shani menoyor kepala Gracio saat melewati lelaki yang masih tertawa itu
Shani berjalan menunduk, dia mempercepat langkahnya tidak ingin mendengar tawa ledekan dari Gracio, malu sekali dirinya karena salah arah
Beruntung hanya ada mereka berdua di tempat itu dan Shani tidak perlu merasa malu yang berlebih.
🐊
Keadaan kelas sudah sepi sejak beberapa menit yang lalu, dan ketiga gadis cantik penghuni kelas IPS 1 itu masih berada di dalam kelas
Mereka yang sibuk dengan ponselnya masing-masing itu seketika menoleh pada Shani

KAMU SEDANG MEMBACA
Off My Face | ✅
RomansaBagaimana jadinya jika terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak didasari oleh perasaan cinta? Bagaimana dengan nasib Shani karena harus menghadapi kenyataan bahwa dia akan dijodohkan dengan orang yang tidak ia kenali sebelumnya. Bahkan diusia nya...