🐊
Sore itu dikediaman Kenan terjadi sedikit keributan antara Veranda dan Shani. Mereka berdua bersikukuh pada kemauannya, Kenan yang melihat perdebatan antara istri dan anaknya itu hanya bisa menghela nafasnya
Sebenarnya ini masalah sepele, tentang Veranda yang ingin Shani dan Gracio tinggal dirumah ini selama masa penyembuhan Gracio, dan Shani yang kekeh ingin pulang ke apartemennya.
Sedangkan Gracio yang dari tadi melihat keributan itu tengah duduk santai disamping Kenan dengan memakan ice cream yang sempat dibelinya tadi sebelum kecelakaan
“Ma udah yahh gausah ribut, udah biarin aja kalo memang Shani maunya ngurus Gracio sendiri di apatemennya, kita bisa apa? Lagian kan sekarang mereka udah menikah, kita udah gak berhak lagi ngatur mereka”
Akhirnya Kenan bersuara, menengahi keributan antar ibu dan anak itu. Veranda berjalan kearah Kenan dan duduk di sampingnya
Memang tidak akan pernah menang dirinya jika berdebat dengan Shani karena Kenan pasti akan selalu membelanya. Veranda memasang wajah sendunya menatap Gracio yang masih sibuk menghabiskan ice creamnya
“Yaudah tapi nanti kalo Gre udah sembuh sering-sering main kesini” Ucap tegas Veranda menatap Shani
“Iyaa Shani janji bakalan sering nengokin Mama” Shani menghambur kepelukkan Veranda
“Nah gitu dong akur kan enak diliatnya” Kenan tersenyum melihat kedua perempuan yang dia sayangi
“Pa sakit Pa jangan di senggol” Kenan menatap Gracio yang mengaduh kesakitan karena kakinya tak sengaja tersenggol oleh kaki Kenan
“Halah kamu tuh gitu doang lemah yah hahah” Bukannya iba Kenan malah meledek Gracio dan berpura-pura ingin menendang kaki Gracio
Veranda dan Shani yang masih betah berpelukkan tertawa melihat kelakuan Kenan yang menjaili Gracio.
“Hati-hati yah di jalannya, kabarin Mama kalo udah sampe” Veranda mencium puncak kepala Shani saat Shani menyalimi tangannya
“Iyah Ma, Shani sama Ge pulang dulu ya” Sekali lagi Shani memeluk Veranda sebelum memasuki mobil
“Pak Danang hati-hati yah bawa mobilnya” Pak Danang selaku supir pribadi Kenan mengangguk akan perintah Kenan barusan
“Dah Ma, Pa, Gre pulang dulu” Shani dan Gracio melambaikan tangannya kearah Kenan dan Veranda yang masih berdiri ditempatnya tadi.
🐊
Beberapa minggu kebelakang akan menjadi minggu-minggu terberat Gracio karena dia akan sulit beraktivitas seperti biasanya, dia juga sudah membuat surat izin untuk tidak masuk seminggu kedepan
Begitu juga dengan Shani, dia sudah menghela nafas beberapa kali setelah sampai di apartemennya, memikirkan nasibnya beberapa minggu kedepan mengurus Gracio
Dia juga harus rela berbagi tempat tidur dengan Gracio mulai malam ini, karena tidak mungkin dia membiarkan Gracio tidur di sofa yang sempit dengan keadaannya yang sekarang
“Setakut itu kah lo gue apa-apain hah? Sampe bantal guling lu buat benteng gini”
Gracio menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Shani yang sedang menyusun bantal guling untuk membatasi keduanya
“Ya siapa tau kan, gaada yang tau kali lo bakal apa-apain gue pas gue tidur”
“Gerak aja susah gimana mau gue apa apain lo” Ucap Gracio yang sudah geram dengan pemikiran dangkal Shani itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Off My Face | ✅
RomansaBagaimana jadinya jika terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak didasari oleh perasaan cinta? Bagaimana dengan nasib Shani karena harus menghadapi kenyataan bahwa dia akan dijodohkan dengan orang yang tidak ia kenali sebelumnya. Bahkan diusia nya...