🐊
"Bim sini Bim" Gracio berteriak saat melihat Bima yang tengah berjalan kearahnya
Gracio tengah duduk di depan kelasnya bersama Mario juga teman-temannya yang selalu heboh itu, menganggoda beberapa siswi yang melewati kelas tersebut
Bima terlihat berjalan dengan muka datarnya, Gracio sempat mengkerutkan dahinya saat melihat itu. Bima tidak pernah menampilkan wajah sedatar itu seingatnya.
"Ehh Bapak Bima akhirnya dateng juga buru log in braderr"
Mario yang melihat Bima baru saja duduk langsung menodongnya untuk bermain game
"Lo kenapa Bim? Datar banget itu muka"
Gracio menyentuh bahu Bima yang duduk di samping Mario. Namun dengan kasar Bima menyingkirkan tangan Gracio itu dan segera bangkit berjalan menjauh
Sikap Bima yang dingin itu tentu membuat beberapa orang yang melihatnya menjadi heran. Orang sekalem dan murah senyum seperti Bima itu bisa berlaku kasar seperti tadi
"Kenapa tuh anak?" Gracio menaikan bahunya tanda jika dia juga tidak tau kenapa Bima bersikap seperti itu
Mereka berpikir jika Bima mungkin sedang ada masalah. Namun ternyata sikap dingin dan kasar nya itu terus berlangsung beberapa hari selanjutnya dan anehnya Bima selalu sewot pada Gracio
Beberapa kali juga Gracio mengajak Bima untuk mengobrol namun sikap Bima masih sama, mengabaikan Gracio seolah Gracio tidak pernah ada dihadapannya
Sontak itu membuat Gracio merasa heran, dia mengingat kembali beberapa hari kebelakang apa dia punya salah dengan Bima? Ah tentu tidak, bahkan guyonannya saat sedang berkumpulpun tidak pernah menyinggung tentang kehidupan Bima.
🐊
Gracio yang baru saja menyelasaikan ujiannya itu langsung berlari keluar kelas saat mendapat notif diponselnya
Sungguh sebenarnya Gre tidak perlu berlari seperti itu jika tujuannya hanya terhalang beberapa kelas saja dia sudah sampai. Setelah mengatur nafasnya diapun mulai memasuki kelas yang sudah terlihat sepi karena sudah memasuki jam istirahat
Matanya langsung mengarah pada gadis yang sekarang sudah berstatus menjadi istrinya itu, terlihat Shani tengah menopang kepalanya menunduk dan memijit pelan pelipisnya
"Kenapa?"
Gracio duduk di samping Shani yang memang kosong. Shani yang menyadari kehadiran Gracio langsung mendongak dan terlihatlah wajah sendu dan pucat dari Shani
"Gatau pusing banget, gaenak juga badannya"
"Pulang aja gimana?"
Tawar Gracio yang terlihat cemas dengan keadaan Shani. Shani terlihat berpikir sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya, setelah istirahat ini dia masih ada ujian yang akan berlangsung dan dia tidak mau tertinggal
Saat ini kelas 12 memang sedang diadakan Ujian kelulusan dan hari ini adalah hari terakhir mereka mengikuti ujian tersebut
"Tapi kamu pucet banget, Yang. Pulang aja deh yah. Ujian mah nanti aja lagi lah" Shani menoyor kepala Gracio pelan, bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Dikira ini sekolah miliknya apa
"Yuk pulang aja istirahat aja mending yuk, nanti kamu malah makin sa-" Ucapan Gracio terhenti saat Shani membekap mulutnya. Tidak cukupkah pusing yang dia rasa ini harus ditambah pusing dengan kebawelan suaminya itu
"Ishhh bawel dehh"
Interaksi antar keduanya itu mendapat tatapan heran dari beberapa murid yang mulai berdatangan masuk kedalam kelas. Termasuk Sisca yang baru pertama melihat kedekatan Shani dan Gracio si anak IPS 4
![](https://img.wattpad.com/cover/294820710-288-k535530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Off My Face | ✅
RomantizmBagaimana jadinya jika terjebak dalam sebuah pernikahan yang tidak didasari oleh perasaan cinta? Bagaimana dengan nasib Shani karena harus menghadapi kenyataan bahwa dia akan dijodohkan dengan orang yang tidak ia kenali sebelumnya. Bahkan diusia nya...