ALYSA [On-Going]

5. pertemuan dan perkenalan

Pastikan sebelum membaca follow dulu! Dan jangan lupa vote nya...

Silahkan membaca....

Alysa membereskan semua pakaiannya, dan memasukkannya kedalam koper berwarna pink miliknya. Hari ini adalah hari yang dimana alysa akan pergi keluar kota. Jujur, ia tak sabar bertemu dengan tiga orang saudaranya. kata bundanya tiga orang itu adalah orang yang baik. Tidak hanya baik, melainkan juga pintar. Kalau begitu alysa akan punya saingan, yaitu saudaranya sendiri.

"Alysa? Udah siap?" Teriakan itu berasal dari Ardi, ayahnya, yang memanggilnya dari lantai bawah.

"Udah ayah.." balas alysa sambil menuruni tangga dan membawa koper berukuran sedang.

"Sebelum berangkat, kita sarapan dulu ya..." Ajak bundanya yang sedang menyiapkan sarapan. Kali ini Rini memasak nasi goreng. karena perjalanan ke luar kota lumayan jauh, ia berpikir jika hanya memakan roti tawar, mungkin itu membuatnya tidak kenyang.

Alysa, Rini dan Ardi makan bersama di meja makan. "Nanti kamu disana jangan ngerepotin om sama Tante kamu ya, jangan lupa belajarnya juga, dan jangan telat makan! Biar nanti maag nya nggak kambuh." Rini mengingatkan alysa dengan penuh penekanan, melihat putri semata wayangnya itu sering sekali jatuh sakit, apalagi jika telat makan.

"Iya bunda sayang...." Ucap alysa, Rini pun tersenyum lebar melihat tingkah anaknya yang begitu manja jika berada dengan orang-orang tersayang nya.

Setelah sarapan, ayah segera menyiapkan mobil dan memasukkan barang-barang yang akan dibawa alysa ke luar kota. Sedangkan Alysa sedang duduk santai di sofa sembari berkomunikasi dengan Clara melalui ponsel genggam nya. Ia berkomunikasi melalui room chat bersama Clara.

Setelah dirasa sudah siap semua, mereka bertiga pun berangkat bersama ke luar kota. Sepanjang perjalanan, alysa hanya menatap kaca mobil yang menampakkan banyak kendaraan dan rumah-rumah warga. Kali ini kota yang akan ia kunjungi sangat ramai penduduk, sehingga membuat jalur lalu lintas sedikit mengalami kemacetan.

Setelah sampai tujuan, alysa pun turun dari mobil. Didepannya sudah ada rumah lantai dua dengan model minimalis. Terlihat sederhana tapi memiliki halaman yang cukup luas. Di depan rumah tersebut sudah ada Rakha--om alysa dan lestari--tante alysa.

Rakha dan lestari menyambut kedatang alysa, Ardi dan Rani dengan senyuman hangat sebagaimana layaknya saudara. "Salim dulu sama om Tante kamu tuh," suruh Rini. Alysa pun menurut, ia mencium tangan om dan tantenya. "Silahkan masuk dulu," ajak lestari dengan ramah pada Rini dan Ardi.

Saat alysa memasuki ruang tamu banyak sekali pajangan piala, penghargaan dan juga medali emas. Alysa berpikir mungkin ini adalah piala Andra dan Arya, anak dari Rakha dan lestari yang sekaligus saudara sepupunya. Saat alysa memasuki rumahnya lebih dalam, mata Alysa tertuju dengan foto kecil yang terpajang di dinding ruang keluarga. Karena ruang keluarga tak jauh dari ruang tamu. Mata Alysa menyipit untuk bisa melihat fotonya lebih jelas. Foto tersebut menampakkan tiga orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan yang sedang asyik bermain di halaman belakang rumahnya. "Kayak nggak asing sama anak yang ada di fotonya." Gumam alysa.

*****

Orang tua alysa sedang berbincang dengan Rakha dan lestari di ruang tamu. Alysa hanya mendengarkan percakapan mereka. Jujur, suasana ini sangat canggung baginya. Karena ia sudah cukup lama tak pernah bertemu om dan tantenya.

"Tadi itu fotonya siapa ya?" Ucap alysa dalam hati, empat orang anak kecil di dalam foto yang terpajang di ruang keluarga itu masih menjadi misteri. alysa tak dapat melihat fotonya lebih jelas, karena saat ia hendak memasuki ruang keluarga ia sudah dipanggil duluan oleh Rani untuk segera duduk di sofa ruang tamu. Pikiran alysa terus berusaha mengingat bagaimana wajah anak-anak itu, karena wajahnya terlihat tidak asing baginya.