6. dilindungi

259 46 22
                                    

Hay...
Aku up lagi

Jangan lupa follow, comment, dan vote nya ya..

Alysa seperti biasa masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran. Ia tahu bahwa awal menjadi menjadi siswa baru itu sedikit canggung, yang dimana wajah dari teman-teman sekelasnya masih terlihat asing baginya.

Saat bel istirahat, alysa sama sekali tak keluar dari kelasnya. Tetapi ketiga laki-laki yaitu Andra, Arya, dan juga Daniel itu datang ke kelasnya alysa.

"Sa, ikut kita ke kantin yuk. Sekalian jalan-jalan lihat seisi sekolah." Ajak Arya.

"Hmm..." Alysa sedikit menundukkan kepalanya. ia tak tahu apa yang harus dirinya jawab.

"Okeh, ayok," tiba-tiba Daniel menarik tangan alysa dan mengajaknya ke luar kelas.

"Belum aja aku jawab," kesal Alysa.

"Lo masih asing ya sama kita," ucap Andra yang menatap netra milik alysa. "Anggap aja kita kakak kandung lo."

"Iya," balas alysa.

Selama perjalanan ke kantin, alysa banyak menanyakan hal tentang sekolahnya. Bisa dibilang alysa sudah mulai akrab dengan mereka bertiga.

Setelah selesai menghabiskan makanan yang mereka beli di kantin. alysa ingin pergi ke toilet sebentar untuk membasuh wajahnya karena hari ini ia merasa sangat mengantuk sekali. Andra, Arya dan Daniel pun mengizinkannya.

Alysa berjalan keluar dari kantin, dan mencari toilet perempuan. Alysa pun mencari wastafel, ia mencuci tangan lalu membasuh wajahnya. Saat ia hendak keluar toilet, ada seorang laki-laki yang mencegatnya.

"Halo cantik, Lo adek kelas baru di sekolah ini kan," tanya laki-laki itu. "Kenalin gue kakak kelas lo, Darel. Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanyanya.

"Nggak," singkat alysa, lalu pergi melewati Darel begitu saja.

"Eh tunggu dulu donk," Darel menarik tangan alysa yang membuatnya sedikit kesakitan.

"Arghhh, lepasin..." Rengek alysa sembari berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Darel.

"WOY! Beraninya Lo gangguin alysa!" Andra, Arya dan juga Daniel datang menghampiri alysa.

Arya mendekati Darel, ia mengepalkan tangannya dan nafas yang menggebu. Andra pun melayangkan beberapa pukulan ke arah Darel.

Bugh

Bugh

Dua pukulan mendarat tepat di kedua rahang kokoh milik Darel. Darel pun meringis kesakitan ketika mendapatkan dua pukulan mematikan dari Arya.

"LO BERANI GANGGUIN ALYSA?! MAU GUE SANTET LO, HAH?!" ucap Andra yang mendekati Darel.

"KALAU LO GANGGUIN ADEK GUE LAGI?! GUE TEBAS GINJAL LO!!" Arya menarik baju Darel.

"GUE LEMPAR LO KE NERAKA, KALAU LO MASIH DEKETIN ALYSA!!" Daniel mendekati Darel dengan rahang yang mengeras menahan amarah.

Karena merasa terpojok, akhirnya Darel memilih mundur dan pergi dari hadapan Andra, Arya dan Daniel.

"Lo gapapa kan sa?" Tanya Arya yang menghampiri alysa.

"Ada yang luka?" Tanya Daniel.

Alysa yang menundukkan kepalanya dalam-dalam, kedua bahunya gemetar, dan juga terdengar sedikit Isak tangis yang membuat Andra, Arya, serta Daniel merasa khawatir. Panick attack alysa kambuh, saat ini alysa merasa ketakutan melihat ketiga kakaknya marah besar ketika ada yang berani menggangunya. Ternyata mereka bertiga tidak sejahat yang alysa kira. Andra, Arya serta Daniel memang berniat untuk melindungi alysa dengan tulus dan untuk memenuhi amanah yang orang tua alysa berikan, yaitu melindungi alysa di manapun ia berada.

ALYSA [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang