Halo semuanya!!!
Apa kabarnya hari ini? Semoga sehat ya...
Happy reading...
***
Setelah kejadian kemarin, Daniel dan juga dua orang sahabatnya itu memutuskan untuk menyelidiki siapa yang berani menyakiti alysa.
Lintang lagi-lagi memaksa alysa untuk ikut bersamanya. Kali ini ia mengajak alysa ke rooftop sekolah, namun saat sedang dalam perjalanan, sudah ada Daniel, Andra, dan juga Arya di tangga menuju rooftop.
Lintang membulatkan matanya ketika melihat mereka bertiga. Tangannya yang awalnya menarik paksa pergelangan tangan alysa itu terulur dan meremas rok sekolahnya. Alysa yang meringis kesakitan juga ikut kaget ketika melihat ketiganya datang dan mencegatnya.
"K-kalian?" Ucap lintang terbata-bata.
"Ooohh.... Jadi lo pelakunya." Ucap daniel yang mulai mendekati lintang. "Lo yang ngefitnah Darel biar kita ngiranya Darel yang jadi pelakunya."
Jantung lintang berdegup kencang ketakutan, ketika melihat wajah Daniel yang seperti menahan amarahnya. Dada Daniel yang kembang kempis dan lintang sudah tau itu, bahwa sekarang Daniel sedang marah besar padanya.
Daniel menggenggam pergelangan tangan lintang. Melihat hal itu, Andra yang tadinya bersender di dinding samping tangga dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya segera mendekat kearah lintang dan juga Daniel.
Lintang merengek minta dilepaskan genggaman Daniel. Akhirnya Daniel melepaskan nya dan dia sedikit mundur kebelakang karena suruhan dari Andra. Andra mendekati lintang, "Lo mau apain lagi adek gue hah!" Sentak Andra yang membuat bahu lintang bergetar. Lintang menundukkan kepalanya, tak berani melihat wajah Andra yang sedang marah. Kedua rahang cowok dihadapannya itu mengeras dengan urat yang menonjol.
Arya yang tangannya bersedekap dada itu juga mendekati lintang, namun ia lebih terlihat santai seperti biasanya. "Cepet minta maaf sama alysa," titah Arya pada lintang.
Mendengar itu Lintang dengan cepet menggelengkan kepalanya, "nggak... Gue nggak mau." Ucapnya.
"CEPET MINTA MAAF!!" bentak daniel.
"Y-yaudah gue minta maaf," balas lintang, yang diangguki alysa.
"Berlutut," suruh Daniel lagi pada lintang.
"Gue udah minta maaf, kenapa harus berlutut lagi?!" Ucap lintang dengan nada tinggi.
"LO UDAH SALAH SAMA DIA!! KALAU GUE SURUH BERLUTUT YA BERLUTUT!" Daniel mengeluarkan seluruh amarahnya pada lintang. Melihat itu, alysa mendekat dan meraih tangan Daniel.
"Udah Daniel... aku nggak apa-apa kok, lagipula dia udah minta maaf." Alysa menenangkan Daniel dengan mengelus pundak cowok itu, namun Daniel langsung menggubris dan membentak alysa.
"DIA ITU UDAH SALAH DAN LO MASIH BILANG NGGAK APA-APA?!" Bentak Daniel pada alysa. Sekujur tubuh alysa seketika bergetar, ini adalah pertama kalinya Daniel membentaknya dengan penuh amarah. Matanya memanas dan tidak mampu menahan air matanya.
Daniel yang sadar akan apa yang ia lakukan pada alysa langsung merasa bersalah. "Lo jangan bentak alysa!" Ucap Arya yang sedari tadi hanya menyaksikan pertengkaran mereka.
Daniel melihat setetes air di ujung mata Alysa. Cowok itu langsung mendekap alysa, karena merasa bersalah. Daniel yang tidak bisa menahan emosinya malah membuat alysa menangis ketakutan.
"Maafin gue sa..." Lirih Daniel yang mendekap tubuh alysa. Suaranya terdengar sedikit bergetar. Alysa tidak menjawab, hanya ada Isak tangis yang terdengar di bekapan Daniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALYSA [On-Going]
Ficção Adolescente"kisah seorang gadis yang selalu di bully serta mengalami panick attack dan tiga orang laki-laki yang selalu melindunginya." Alysa, si cuek tapi sekalinya akrab manjanya bukan main. Daniel, si wakil ketua geng sekaligus ketua basket. Andra, si ketua...