Part 20. Menjenguk...

165 124 85
                                    

※※↓↓↓♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※



♡♡♡

Sudah bagus bersikap sewajarnya, kenapa sekarang malah melunak seperti Jelly?

✴_________✴

Di rumah sakit Permata Kasih. Lebih tepatnya di kamar Melati no 3, tempat Jason di rawat. Sedangkan Teresa di rawat di kamar Mawar no 8 yang berada di lantai 5.

Di ruang rawat Jason sudah Ada dokter yang sedang memeriksa di dalam sana. Sedangkan Evan dan Bryan masih menunggu di luar ruangan dengan raut wajah yang tampak sangat Khawatir dengan keadaan sepupunya.

Dokter yang menangani Jason baru saja keluar. Evan dan Bryan langsung berdiri dan menanyakan keadaan Jason pada dokter.

"Dok bagaimana keadaan saudara saya?" tanya Bryan cepat.

Dokter menatap Evan dan Bryan secara bergantian. Lalu tersenyum tipis.

“saudara anda hanya mengalami pergeseran pada tulang punggungnya." jawab dokter.

“Tapi bisa sembuh kan dok?" tanya Evan dengan raut wajah khawatir.

"Tenang saja, ini hanya pergeseran tulang, bukan patah tulang. Jadi ade-ade ini gak usah khawatir. sepupu anda akan segera pulih dalam beberapa hari." jawab dokter seraya tersenyum menenangkan kedua kakak beradik ini.

Evan dan Bryan menghela nafas lega sambil mengelus dadanya, “Syukur lah, jadi apa kita udah boleh jenguk Jason dok? " Kini Bryan yang bertanya.

"Iya silahkan! kalau begitu saya permisi." Ujar dokter mempersilahkan sekaligus pamit.

“Terimakasih Dok," Ucap Bryan, dan langsung mendapat anggukan dari sang dokter.

Dokter pun pamit dan langsung meninggalkan Evan dan Bryan. Bryan dan Evan pun langsung melangkah masuk ke dalam ruangan Jason, dengan perasaan miris.

Bryan dan Evan berdiri di sebelah kanan dan kiri Jason dengan tatapan nanar.

Melihat Jason yang belum sadarkan diri, dengan keadaan wajah yang babak belur. Luka bekas pukulan itu masih membekas di wajah Jason, membuat Evan dan Bryan merasa tak tega. Apalagi kali ini Jason terbaring dalam posisi menyamping.

“Je, lo kenapa sih suka banget bikin orang khawatir. Minggu lalu lo cari masalah sama bang Gilang, dan hari ini, lo buat masalah sama siapa lagi sampe di buat babak belur gini?" Bryan bergumam sambil tersenyum miris melihat keadaan Jason yang belum sadarkan diri itu.

Sedangkan Evan hanya diam tanpa mau berbicara sedikitpun. Walaupun hanya diam, di benak Evan juga merasakan hal yang sama seperti Bryan. Merasa kasihan sekaligus tak menyangka jika sepupunya akan terbaring tak berdaya dan berakhir di ranjang rumah sakit.

Chalista (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang