Part 22. Menjauh atau Merelakan

149 108 90
                                    

Seperti biasa jangan lupa vote dan komen nya🙏

Seperti biasa jangan lupa vote dan komen nya🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rela kan lah apa yang harus di relakan .

-Author-

Malam sudah begitu larut, namun Chaca belum juga pulang. Hito dan juga Anita sangat khawatir terhadap putrinya itu. Bukan hanya putrinya yang mereka Khawatir kan, tetapi 2 anak laki-laki nya pun belum juga pulang.

Wajah anita tampak begitu cemas, sesekali mata bernetra hitam itu melirik jam dinding yang menempel pada tembok. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 23.15, dan ketiga anaknya belum juga pulang.

“Mas, kenapa mereka belum juga pulang? Apa terjadi sesuatu pada Chaca," ucap Anita cemas.

Hito menghela nafasnya pelan, lalu tersenyum tipis pada perempuan yang masih terlihat cantik walapun umurnya sudah menginjak 40 tahun ini. Tangan kekar Hito mengelus punggung tangan Anita dengan Lembut.

“kamu tenang saja, Anak-anak pasti baik baik saja kok." ucap Hito yang mencoba menenangkan sang istri.

“ Tapi kan..,"

“Sssttt.., jangan berpikir terlalu jauh. Lebih baik kamu tidur duluan saja. Biar aku yang tunggu mereka pulang."

Anita menggeleng keras, sayang nya Hito menolak bantahan Anita.

“Ini sudah Malam, kamu harus istirahat, oke!"

“Yasudah."

Hito pun akhirnya membawa Anita masuk kedalam kamar nya untuk beristirahat.

***

Pukul 23.30 Chaca dan Gavin masih di jalan pulang. Sebelum itu mereka sempat mampir ke kedai kopi terdekat karena saat itu hujan tiba-tiba turun.

Di dalam mobil BMW berwarna putih terlihat sangat hening. Tidak ada percakapan sedikitpun dia antara Mereka berdua.  karena rasa kantuk yang mulai menyerang . Membuat ia sedikit memundurkan sandaran kursi dan menyandarkan punggungnya. Chaca perlahan mulai menutup matanya, Gavin yang melihat Chaca tertidur pun hanya tersenyum. Lalu tangannya terulur mengelus lembut kepala Chaca.

“Jangan sedih lagi ya, Gavin akan berusaha selalu ada buat Chaca." lirih nya. Tak lama kemudian Gavin mencium kening Chaca. Karena memang saat itu keadaan mobil dalam keadaan berhenti karena sedang lampu merah.

Gilang yang tak sengaja menolehkan kepalanya ke luar jendela melihat Chaca yang sedang di cium oleh seorang laki laki. Saat Gilang ingin turun dari mobilnya lampu hijau sudah menyala. Dengan berat hati dia harus melanju kan mobilnya. Namun tak tinggal diam begitu saja Gilang langsung tancap gas.

Chalista (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang