Part 24. Perubahan sikap Chaca

116 84 30
                                    

Seperti biasa jangan lupa vote dulu sebelum baca. 🙏

Xie-xie✨

H a p p y R e a d i n g👇💜


-

Rasa penyesalan itu akan selalu ada dalam setiap masalah yang kita perbuat. Dalam hal sekecil apapun pasti ada rasa penyesalan pada akhirnya. Namun hanya sekedar menyesal Saja percuma, jika masih mengulangi kesalahan yang sama.-
Maka dari itu lah pentingnya berpikir sebelum bertindak, mencari tau kebenarannya sebelum menyalahkan seseorang, dan jangan pernah percaya jika masih katanya yang belum pasti faktanya.

------------

Chaca dan teman-teman yang lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing pada Jam 5 sore tadi.

Alin dan Alan baru saja sampai di rumahnya. Mereka langsung memasuki rumah tanpa mengucap salam terlebih dahulu.

"Holaaaaa, Alin yang cantik ini udah pulang." Alin berjalan sambil sedikit melompat-lompat kecil hingga rambut panjangnya terombang-ambing kekiri dan kekanan.

Alan yang berjalan di belakangnya hanya menggeleng pelan, ia sudah biasa mendengar lengkingan suara alin yang cempreng itu.

Sedangkan Arnold dan Agatha yang duduk di sofa seketika menoleh ke arah kedua anaknya.

"Hai Dad, Mom." Sapa alin yang langsung merebahkan tubuhnya di sofa dan merebahkan kepalanya di paha Agatha sebagai bantalan.
Sedangkan Alan duduk di sebelah Arnold.

Takk

Agatha nenyentil dahi Alin, hingga membuat sang empu merintih kesakitan.

"Aishhh!" Rintihnya, "Kok di sentil sih Mom, orang mah anak baru pulang tuh di peluk, di cium atau di kasih minum. Lah ini malah dapet sentilan," oceh Alin dengan memasang muka cemberut nya.

"Ya lagian kamu, orang masuk ke rumah tuh ngucapin salam, ini malah teriak teriak kayak di hutan aja." jawab Agatha tak mau kalah.

Bukannya meminta maaf, Alin malah cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

Sedangkan Arnold hanya menghela nafas, melihat kelakuan putri satu satunya.

"Kalian habis dari mana jam segini baru pulang? kata mang diman, kalian pergi dari tadi siang?" Tanya Arnold dengan suara beratnya, sambil menatap kedua anaknya secara bergantian.

"Owh kita habis dari caffe galaxy, Dad" sahut Alin yang masih setia rebahan.

"Galaxy Caffe?" Tanya Agatha dengan sedikit mengernyit, "Yang baru buka beberapa bulan lalu?" Lanjutnya.

"iya mom," Kini Alan yang menjawab.

"Lagian kita juga ke sana sama temen temen kok, iya gak bang!"

"Yoi."

Arnold melipat koran yang baru saja ia baca dan meletakkannya di atas meja. Begitupun dengan kaca matanya ia lepas dan di letakan di atas meja yang sama.

"Kalian sudah punya teman? Siapa aja?" Tanya Arnold sembari menyesap teh nya yang di buatkan oleh Agatha.

Alin yang langsung mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Arnold dengan senyum yang mengembang. "Banyak dad, Mereka seru seru banget. Tadi siang aja temen cewek ku main ke sini." Ucap Alin antusias, " Tapi sayangnya dady, sama momy gak ada di rumah padahal niatnya aku mau ngenalin mereka tau sama kalian." Lanjutnya yang seketika mengerucut kan bibirnya dengan tatapan sendu.

Chalista (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang