Ingatan yang mulanya usang, terasa dekat saat Treya sadar kalau kantor pernah ramai desas-desus kedekatan Rend dengan salah satu model sekaligus aktris pendatang baru.
"Katanya sih gebetan Mas Rend. Wajar, sih. Cantik begitu." Begitu kabar yang Selsi antarkan pada Treya, beberapa jam sebelum Kabari Seleberiti melakukan siaran on air bersama model tersebut. Syeril. Treya tidak memiliki definisi lain selain : cantik.
Sambil lalu, Treya tidak benar-benar mendengar desas-desus tiga tahun lalu tersebut. Beberapa kali memergoki Rend akrab dengan Syeril bukan sesuatu yang harus Treya sikapi dengan perasaan berat. Yang bersarang dalam kepala Treya, "Iya wajar, mereka kan sama-sama lajang. Toh, Mas Rend juga kerjaannya mapan. Siapa yang nggak mau coba? Eh, kecuali gue, sih," kekeh Treya sebelum dia mendapat tudingan dari Selsi. "Hooo, bener, nih? Coba saja kalau Mas Rend nekat deketin lo. Paling juga baper," ejek Selsi yang langsung mendapat keplakan dari Treya.
"Enak aja!"
Paling juga baper. Yang paling Treya ingat usai tanpa sadar bilang pada Rend, "Pakai nanya! Kalau saya baper, memang mau tanggung jawab ha?"
Dagu Treya yang mulanya terangkat, pelan-pelan turun, dia menunduk sebelum jidatan mengenai keningnya.
"Aduh. Mas!" jeritnya melotot pada Rend.
Alih-alih bicara, tawa Rend mengudara. Sekarang, apa yang lucu? Tidak ada lelucon yang tengah Treya lempar.
Rend bersedekap. "Kamu pikir saya payah?"
Salah satu alis Treya menukik. "Maksud, Mas?" Kenapa jadi bahas perihal payah?
Rend menyeringai jail. "Saya cerdas dan peka untuk membedakan mana bercanda dan serius. Berhenti pakai candaan kamu, Ya." Rend geleng-geleng geli.
"Kamu beneran mirip Alia dan Area." Rend berdiri sambil mengacak rambut Treya yang kontan cewek itu tepis. Ekspresi kesal tidak terbendung. Treya menatap tajam Rend yang justru tertawa.
"Ayo, saya antar pulang," katanya sambil lalu tanpa mau repot-repot kasih notice ekspresi Treya.
Rend mengecek jam pada ponselnya. "Sudah malam." Lalu tanpa menunggu respons Treya. Rend segera memunggunginya mendekati motor.
Masih duduk pada kursi panjang, Treya mendengkus. Memalingkan wajah tempat lain selain punggung Rend.
"Bercanda?" cibirnya.
"Memang payah," ejeknya pada Rend dengan suara pelan dan tajam, sebelum berjalan mendekati Rend.
Cowok paling payah!
•••
"Ya, minta tolong pasangin peniti, dong." Begitu mengulurkan peniti pada Treya, Selsi berbalik, Treya maju sedikit untuk memasangkan peniti pada bagian belakang kebaya Selsi.
"Pakai kebaya banget ya, Sel?"
"Iya, tahu sendiri kan kalau Dejuna tuh ponakan Pak Yezra, kita mau liput nikahan keluarga besar bos sendiri. Ya kali nggak total."
Treya manggut-manggut mengaminkan. Usai briefing setengah jam lalu, Selsi dan beberapa rekan lain yang ditugaskan untuk meliput siaran langsung pernikahan Dejuna, salah satu solois mudah tanah air dengan Nesya, cewek yang pernah jadi managernya, mereka segera bersiap. Agak kaget karena outfit korsa mereka sudah menjelma kebaya.
"Udah?"
Treya mengangguk. "Udah, beres!"
Selsi nyengir dan berterima kasih.
"Din, script buat hari ini udah siap di studio?" tanya Treya begitu selesai menolong Selsi dan beralih pada Dina yang baru masuk ruangan.
Dina mengangguk. "Sudah, Mbak. Oh, ya, Mbak. Mbak Glasya mana, ya? Dicariin tim wardrobe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fauxbae'ing | TAMAT ✔
Chick-LitSeminggu sebelumnya, Ariendra Pilli masih menjadi Produser Treya di kantor. Seminggu berikutnya, Treya memanggil Rend "Sayang", pakai acara menyandarkan kepala ke lengannya pula. Seminggunya lagi, di tangga kantor, sambil memohon, Treya bilang, "K...