"Udah nunggu lama?" Tia menyambut begitu Treya membuka pintu meeting room.
Di tempatnya, Tia menggeleng. "Belum kok. Baru juga."
Treya meringis. "Sorry banget ya, kejebak di studio."
"Santai, Mbak. Ngomong-ngomong ... kaki udah sehat?" Dia menunjuk kaki Treya.
"Udah dong. Walau masih harus gue perban." Sekadar supaya tidak terkena udara kotor.
"Syukurlah." Tia nyengir.
"Oh ya, jadi gimana? Proposal Emergency Couple yang sempat ditolak pihak Galen, tiba-tiba diterima?"
Dengan senyum lebar, Tia mengangguk. "Right!"
Segera Treya duduk di samping Tia, di ruang meeting hanya ada mereka berdua saja. Tia mengajak membicarakan program yang akan Treya tangani, satu-satunya tempat yang kondusif tentu meeting room.
"Kok bisa?" Treya tidak sungkan menunjukkan ekspresi bahagia. Pasalnya pekan lalu Tia membawa kabar kalau pihak Galen menolak proposal. Banyak kesibukan yang menyita waktu Galen sehingga tidak memiliki kesempatan menerima tawaran Emergency couple.
"Pihak Galen bilang, ada satu schedule yang lepas sehingga bisa mengisi slot EC," jelas Tia.
Treya manggut-manggut. "Masuk akal, sih." Mengingat penolakan yang Galen berikan berurusan dengan jobnya.
"Gue sudah resend proposal," imbuh Tia.
"Artinya kita bisa segera meeting dengan pihak Galen."
Tia mengangguk. "Tepat!"
To be honest, Treya sudah khawatir harus mencari pengganti Galen, beruntung cowok tersebut bersedia sebelum dia mencari kandidat lain sebelum waktu riset mereka terpangkas banyak.
"Tapi, Mbak." Tia merapat pada Treya.
Salah satu alis Treya menukik. "Kenapa?"
Tia nyengir. Kontan isi kepala Treya mengirim kuar sinyal tidak asing. Yang seperti ini membuat Treya mencium bau menyebar berita gosip.
"Sudah dengar gosip Galen tiga tahun lalu yang terus beredar sampai sekarang?"
"Kan! Ngajak ngegosip!" spontan Treya, dia sampai sedikit menjauh dari Tia.
Tawa Tia mengudara. "Feeling, ya?"
"Kelihatan banget," balasnya geli.
Tia hanya mampu nyengir. "Mau gimana lagi, ini penting banget karena menyangkut program kita."
Treya menelengkan kepalanya, matanya memindai penasaran. "Kenapa? Soal gay? "
Tia mengangguk. Mustahil Treya tidak mengikuti kabar tersebut. Sempat beberapa kali mengisi slot Kabari Seberiti.
"Bukannya sudah clear ya? Dia normal."
Tia mengangguk. "Iya, tapi netizen tidak semudah itu percaya. Gue rasa pihak Galen menerima karena mungkin rumor tersebut membahayakan dia."
"Lantas?"
"Program Emergency Couple bisa jadi cara pihak Galen menghapus rumor tersebut."
Sebelum tawa Treya mengudara. Tia pasti kebanyakan menonton drama televisi.
"Yang bener aja, Ti."
"Lho, bener, Mbak."
Treya terdiam sejenak. Bagaimana pun, apa yang Ria kabarkan masuk akal. Dengan program ini, Galen akan memiliki citra kalau dia tertarik pada perempuan, kemudian menghapus rumor tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fauxbae'ing | TAMAT ✔
ChickLitSeminggu sebelumnya, Ariendra Pilli masih menjadi Produser Treya di kantor. Seminggu berikutnya, Treya memanggil Rend "Sayang", pakai acara menyandarkan kepala ke lengannya pula. Seminggunya lagi, di tangga kantor, sambil memohon, Treya bilang, "K...