Ruangan kelas itu tidak begitu ramai karena murid-muridnya kebanyakan berada diluar ruangan. Setelah seorang guru berpamitan dan meninggalkan tugas untuk mereka, dengan cepat mereka meninggalkan kelas seolah tidak memiliki beban apapun. Namun, ada beberapa murid yang masih tetap tinggal meskipun tidak mengerjakan apa yang diminta oleh guru mereka.
"Gue mau ngedeath sama Seokjin." ucap seseorang dengan senyum malu-malu sambil menopang dagunya di jendela yang terbuka. Kedua matanya berseri melihat aktifitas beberapa orang diluar yang terdengar bunyi bola dipukul berkali-kali.
"Hah?!" salah satu temannya yang bersandar pada dinding tepat disebelah bocah lelaki itu tertegun dengan apa yang dia dengar.
"Maksud dia ngedate, Joon." Seseorang yang masih duduk dengan tenang di baris kedua paling belakang dari kiri itu menjelaskan maksud temannya yang masih tersenyum menatap seseorang yang sedang bermain tenis dengan senyum kotaknya.
"Lo bilang date aja salah, gegayaan mau ngajakin Seokjin keluar!" Namjoon menoyor kepala Taehyung hingga ia hampir terpental.
Taehyung membenarkan tubuhnya kembali dan menempelkan tubuh bagian depannya lagi pada dinding. Melongokkan kepalanya dan melambai, "Seokjin!" teriaknya dengan penuh kegirangan.
Manusia yang awalnya tidak terganggu dengan dua temannya itu, kini mengangkat kepalanya dengan helaan napas berat, "Lo malu-maluin banget sih, Tae!" ia meremat ponselnya kuat.
Namjoon ikut melongokkan kepalanya ke jendela dengan kedua matanya yang membola sempurna, "Anjir si Yoongi udah dibawah aja ngapel Jimin! Tahu gitu gue ikutan biar bisa lihat Hoseokie keringetan!"
"Mana sih?!" Taehyung mencoba mengalihkan kedua matanya dari Seokjin yang masih sibuk memukul bola yang datang kepadanya.
"Eh iya anjir! Lihat komuknya pake senyum-senyum bawain botol minum ke Jimin!" Taehyung mengulurkan tangan kanannya dan menujuk dua orang yang terlihat sedang melempar senyum di tepi lapangan tenis itu.
"Kalian bisa diem nggak?!" bentak seseorang yang semakin geram duduk diatas bangkunya.
Namjoon dan Taehyung menoleh ke belakang secara bersamaan, "Lo kenapa sih hari ini sensian banget?" tanya Namjoon heran.
"Putus lo sama Yeri?" sahut Taehyung dengan kedua alis menukik.
"Lah bukannya dia pacaran sama Sana?" tanya Namjoon bingung.
Taehyung menolehkan kembali kepalanya pada lapangan tenis di luar jendela, "Pacar dia banyak banget. Gue nyampe nggak hapal." Jawabnya lalu matanya kembali mencari sosok Seokjin yang mengenakan kaos putih dan topi hitamnya.
Jungkook menghela napas beratnya. Perasaannya benar-benar kesal. Untuk dua orang temannya yang berisik dan mengganggu kedua telinganya yang sedang berkonsentrasi pada kegiatan flirtingnya atau mungkin hal lain yang tidak ia pahami.
Ia melihat Taehyung yang merogoh saku celananya. Dan tidak menemukan yang ia cari. "Oh iya! Ponsel gue dibawa Yoongi. Kampret emang! Gue padahal harus ngabarin Seokjin nanti pulang mau nebeng lagi." Ucapnya sambil memanyunkan bibirnya dan menatap Seokjin diluar jendela yang sedang mengelap keringatnya dengan handuk berwarna putih. Ikut bergabung dengan Jimin dan Yoongi yang duduk di tepi lapangan.
"Lo seminggu ini nebeng Seokjin mulu, anjir!" sedetik kemudian Namjoon membolakan kedua matanya. Melihat seseorang dibawah melambaikan tangan kearahnya. Dengan cepat ia membalas lambaian itu. Mengangkat kedua tangannya tinggi dan berteriak nama Hoseok dengan kencang.
Taehyung menutup kedua telinganya dan menatap Namjoon kesal, "Lo pikir gendang telinga nggak bisa pecah, hah?!"
BRAK.
YOU ARE READING
Another You And Me
RomanceAnother universe untuk couple kita Jeon Jungkook dan Kim Seokjin dalam dunia kecil mereka. Short. Simple. Not Continues Part.