jangan lupa vote dan comment.
good days.
Jam delapan kala anak-anak kontrakan memberi impresi pertama buat paginya Arsa. Berisik, Arsa berada di antara mulut-mulut yang pagi-pagi gini udah ribut, satu orang nyendokin bubur ke mangkuk, iya, pada sibuk berebut padahal ujung-ujungnya semua dapet, sama rata pula.
"Asik, gue duluan!"
"Oit, cok, gue duluan kudunya, gue dateng pertama!"
"Satria lo dateng akhir dapetnya belakangan lah kancut!"
"Woiy, bacot beut lo pada, gue dulu lah, gue!"
"Arsa pasti kena mental, liat bekicot sawah macem 'lo pada berisik cuma buat semangkok bubur doang!" Hanan yang keep calm and be humble cuma menggeleng sambil terkekeh setelah liat Arsa meringis kecil habis denger ucapannya yang juga membuat Haris nyaris ngegetok pala Hanan pakai sendok andai kata dia berani.
"Bangsat, udah cekep kayak Hyunjin Straykiss gini masa di samain sama bekicot sawah sih!?" marahnya lebay bikin Arsa dan Mashi menghela napas.
Telinga suci mereka mendengar umpatan di pagi yang cerah secerah kolor kuning bergambar spongebob yang Panji kenakan.
"Kata gue mah mending lo telen sekalian sama mangkok-mangkoknya biar kali aja otak lo jadi waras dan berhenti narsis!" Hanan si gak mau kalah tentu membalas.
Panji sama Satria sekarang bagian noleh kanan-kiri buat liat Haris sama Hanan yang lagi tukar-tukaran sambatan.
"Kalian jadian aja gak sih? ini kalian udah kayak ciri-ciri yang bakal cocok sampai maut memisahkan banget, tau gak?" Yudha yang daritadi anteng menengahi, masih dengan kalem menyantap buburnya.
Hanan udah sibuk najis-najis sementara Haris udah akting muntah-muntah. Semua itu berhenti kala Juna turun dengan keadaan waras; bebas belek dan iler meski cuma pake celana pendek dan baju kutang doang, tapi itu tetap membuat mereka semua tercengang.
Arsa yang gak tau apa-apa jadi bingung, ini kenapa pada mannequin challenge tiba-tiba?
"Mashi, ini pada kenapa?" Arsa yang gak tahan pun nanya ke Mashi yang duduk di sampingnya.
"Kaget, si Juna mana pernah turun pagi-pagi kecuali dia ada kelas," jawab Mashi yang udah sadar duluan.
"Gak usah bacot, bisa?" Juna udah nyerobot duluan sebelum mulut Haris berhasil ngejulid untuk mengawali pagi indahnya ini.
"Bangsat, galak bener lo!" Haris kesal.
"Lagian tumben amat, ada kelas lo, Jun?" Panji bertanya.
"Ada, tapi perasaan adanya kelas siang," Satria yang sefakultas dan sejurusan sama Juna pun menjawab.
Lah, Juna-nya mah udah sibuk ngadukin buburnya.
"Gue belum tidur, jadi sekalian aja makan, lapar."
Hanan sama Dean mendengung, merasa ada ketidakbenaran dari ucapan si Juna, tapi ya udah, never mind.
"Arsa, makan lo dikit banget, buset, pantes lo kecil, kurus, kering, kayak kurang gizi gini!?" mulut Dean pun gak tahan, ketika melihat Arsa cuma makan beberapa kali suap bubur dan segelas air putih hangat.
"Ya, gak papa, Kak, emang biasa juga makannya cuma segini kok."
"Kenyang lo makan segitu? udah gitu cuma bubur doang lagi," Panji ikutan berkomentar. Sebagai manusia titisan bagong, dia yang makannya bisa sebaskom sendiri merasa agak prihatin.
Arsa mengangguk, emang dari kecil dia mah begini, mau makan banyak sekalipun gak akan pernah jadi gendut, berat badannya segitu-segitu aja.
"Kenyang kok, lagian emang gak biasa sarapan juga," kata Arsa bikin yang lain manggut paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Days [KyuSahi]
Fanfictionlove never looks for each other, they're met when they are both lost. pernah di : #1 on #seungsung #1 on #hanjisung #1 on #kyusahi #5 on #treasure #2 on #jaesahi