karena jarang update, cuma mau ngingetin, kalau;
junarsa itu kyusahi, panjimashi ya jimashi, satan itu seungsung, yudeva itu yoshiyoung, dan hardean itu hyunlix. ok.
DAN, JANGAN KAGET. hooh, gitu aja. happy reading ciss.
good days.
Satria dan Hanan mengadakan acara makan-makan dadakan karena katanya mereka resmi jadian beneran. Sekarang semua penghuni kosan udah pada jadi, kecuali Dean sama Haris yang belum jelas ceritanya.
Yudha akhirnya bisa pulang ke kosan setelah hampir semingguan dia gak bisa jauh-jauh dari Kampus dan milih nginep di tempat Deva yang tinggal loncat udah sampai depan gerbang(ibarat aja) dan selama itu juga Arsa masih merahasiakan kehamilan dia dari sang Abang, begitu juga anak-anak yang disuruh diem sama Arsa. Juna gimana? dia udah bilang untuk jujur segera tapi Arsa belum siap, katanya. Juna bisa apa? kenyamanan Arsa jadi nomor satu buat dia.
Beda sama Juna yang udah bilang ke Ayahnya kalau dia hamilin anak orang dan Ayahnya cuma bilang, 'congratulations my son, ditunggu anakmu,' begitu, dan ya udah. Juna mah santai, tinggal kasih tau Bunda aja.
Arsa bengong di teras belakang sendirian, sementara yang lain milih masak-masakan di depan, karena Satria juga kebetulan ngundang beberapa temennya yang lain, Arsa ngerasa mual dan sumpek banget ada di keramaian.
"Arsa?"
Sebuah panggilan buat Arsa menoleh, menghela napas berat dan balik natap lurus buat bersiap menghadapi interaksi lagi, kali ini Juna datang bawain minum.
Segelas susu pindah ke tangan Arsa, yang kemudian gak dia sentuh sedikitpun, Juna duduk di sebelahnya.
"Yudha udah dateng tuh," kata yang lebih tua.
Tiba-tiba aja tatapan Arsa jadi rumit, "gimana ini?" tanyanya panik.
Juna senyum kecil, tangannya naik mengusap kerut resah di wajah Arsa, "kita jalanin sesuai keadaan, jangan takut apapun, Kakak ada disini, kamu aman," katanya, "jangan nangis, kalau kamu tunjukin kamu takut, Yudha bisa salah paham," ujarnya nambahin.
Arsa nunduk buat ngehapus air matanya, "aku—"
"JUNA!"
"ARSA, JUNA!"
Tatapan mereka bertemu, teriakan keras suara Yudha dan gaduh mengikutinya bikin mereka langsung berdiri.
"JUNA!" teriakan keras terakhir sebelum pintu belakang di gebrak oleh Yudha.
"Yud—"
BUAGH!
"Brengsek!"
"YUDHA!"
Arsa terdorong mundur oleh Juna waktu Yudha datang dan seketika itu kepalan tangannya mendarat di wajah Juna.
"YUD! UDAH YUD!" teriak Panji.
"YUD, YUDHA, UDAH, YUD!!" panik Haris.
Satria, Haris dan Panji berusaha melerai Yudha yang gebukin Juna sampai guling-guling di halaman teras belakang, Juna diem aja, pasrah nerima semua pukulan Yudha.
"Brengsek! lepasin gua anjing! lepasin!"
"GUA KECEWA SAMA LO, JUNA!"
"KENAPA LO— KENAPA RUSAK ADIK GUA, BANGSAT?!"
Brugh!
Tubuh Yudha ambruk setelah ditarik dengan segenap tenaga oleh Satria dan Haris, sementara Panji narik Juna yang lemes, mulutnya keluarin darah kental yang ngotorin bajunya, Radeva berdiri bengong gak ngerti sama keadaan, dia gak tau ada masalah apa antara Pacarnya dan Kakak Kandungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Days [KyuSahi]
Fanfictionlove never looks for each other, they're met when they are both lost. pernah di : #1 on #seungsung #1 on #hanjisung #1 on #kyusahi #5 on #treasure #2 on #jaesahi