Di kontrakan, Panji lagi stress berat gara-gara Mashi merajuk, gak mau bicara dan gak mau deket-deket Panji.
Berkali-kali Panji menghela napas sampai gak jarang ngusak rambutnya frustasi, bikin Haris sama Satria saling pandang terus ngebatin buat nentuin siapa yang mau nanya duluan dan Haris pun kalah.
"Lo kenapa sih?" tanyanya ke Panji yang daritadi sibuk banget sama ponselnya.
"Mashi ngambek, gak mau nyaut di ajak ngomong, chat gue juga gak di balas," kata Panji.
"Lo apain dia emang?" tanya Satria ikutan kepo. Soalnya semua tau Mashi itu sabar banget, kalau udah sampai ngambek itu artinya fatal.
"Eh dia rada pincang gue perhatiin, jatuh apa gimana?" tanya Haris.
"Ck, masa gak paham!?" kata Panji.
Satria sama Haris berpandangan, mukanya kayak orang tolol.
"Ini gara-gara vidio yang lo share di grup, Sat!" kata Panji kesel nunjuk muka Satria yang merasa gak punya dosa.
"Apaan setan!? itu juga 'lo yang minta padahal!" kata Satria gak mau salah.
"Anjing, gak tahan banget, setan!" kata Panji emosi.
"Pft.." Haris menahan tawa.
Kemarin Satria habis ngeretas situs porn di deep web dan di share ke grup mereka, mereka minus Hanan, Dean, Mashi dan Arsa ya tentunya.
"Ya itu mah konsekuensi lo sendiri, bahlul!" Satria mencibir.
"Lagian bukannya udah pernah? tapi kok sekarang parah banget sampai ngambek?" tanya Haris.
"Ya dia gak mau sebenernya, tapi ya gitu, gue nya kebablasan," kata Panji penuh sesal.
Ya mau gimana lagi ya, udah di ambang batas engas.
Haris sama Satria kompak geleng-geleng, "makanya bro, jangan engasan!" kata Haris.
"Gue gak engas tadinya, pas keluar kamar Juna, gue liat lo sama Dean pintunya kebuka dikit, goblok, gue kan jadi ikutan panas," kata Panji jujur banget bikin Haris mukanya merah, njir, kemarin dia ketauan. Tolol.
Satria doang yang liatin temennya malah ketawa, "Emang gak ada yang waras!" katanya.
"Ya 'lo biang gilanya, Bangsat!" kata Haris dan Panji barengan bikin Satria cuma senyum bangga.
Bangga menjadi biang gila.
"Eh, Yudha sama Juna kemana sih?" setelah lama hening, Hanan ikutan nimbrung bareng Dean, duduk bawa kuaci yang langsung di rebutin sama yang lain.
Untung ibu peri sabar.
"Yudha ada rapat Hima katanya," sahut Satria.
"Terus Juna? Eh, Arsa juga belum balik padahal kelasnya kelar sore," tanya Dean.
"Lah, mana gue tau gue bukan emaknya!" kata Haris, bikin Dean ngelempar dia pake bungkus kuaci.
"Ya kalau gak tau mingkem!" balas Dean kesel.
"Mungkin jalan kali sama temennya."
Mereka semua diem pas Panji ngomong gitu, ngebahas hal lain dan Hanan mengabaikan kekhawatirannya.
good days.
"Masuk," titah Juna dingin pas sampai di parkiran Bar.
Arsa nurut masuk mobil dengan darah yang berasa mengalir deras banget di dalam tubuhnya saking kenceng detak jantungnya sekarang.
Berjengit kaget karena Juna nutup pintu mobil dengan cara ngebanting dan itu terjadi dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Days [KyuSahi]
Fanfictionlove never looks for each other, they're met when they are both lost. pernah di : #1 on #seungsung #1 on #hanjisung #1 on #kyusahi #5 on #treasure #2 on #jaesahi