sweet

551 94 1
                                    


"Siapa kau?"

"Aku mate mu."

Jinny mengerutkan keningnya bingung. "Mate? Apa itu?"

"Hey kenapa kau pergi.. kembalilah.."

"Kita belum saatnya bertemu. Keluarlah dari  sini, pasti kita akan bertemu."

Jinny terbangun dari tidurnya dia tak melihat jelas wajah pria di dalam mimpinya.

"Apa maksudnya dengan mate? Aku memang ingin keluar dari sini.. tapi bagaimana caranya?" Kata jinny.

"Siapa dia? Kenapa dia seperti begitu nyata?"

Tok tok tok

"Aku akan masuk," kata j hope lalu masuk dengan membawa makanan.

"Ini makanan untukmu," kata namja itu.

"Nde. Gomawo."

Jinny pun memakan makanannya dengan terus memikirkan mimpinya tadi. J hope melihat kerisauan di wajah jinny.

"Kau tak apa?" Tanyanya.

"Ah.. uhmm bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya jinny.

"Wae?" Ujar j hopw lalu duduk di depan jinny. Jinny meneguk ludahnya.

"Emm apa itu mate?"

Deg.

Jhope mematung, dari siapa jinny tau tentang ini, pikirnya.

"Kau tau darimana?" Tanya jhope.

"Tak ada, aku hanya mendengar seseorang mengatakannya."

J hope mengangguk, "mate itu adalah pasangan atau kekasih bangsa imortal."

Jinny mengangguk.

Apa dia yang ada di mimpi ku? Tapi kenapa j hope-ssi menyuruhku keluar dari sini? Ah aku harap dia mate ku..

"Kau melamun lagi? Cepat makanlah," kata j hope. Jinny terkekeh lalu memakan makananya kembali.

....

"Aku tak mau mereka bahagia. Dia harus merasakan tersiksanya jika mate nya meninggal. Kau tenang saja, aku akan membalaskan dendam kita chagiya."

"Panglima sialan itu telah membuatmu berpisah denganku. Aku tak rela.." ujar jimin yang melihat gundukan tanah di hadapannya.

Bukan dia..

Tiba-tiba suara bisikan itu terdengar oleh jimin. "Apa maksudnya?" Ucapnya.

"Chagiya.. aku pergi dulu, appa menungguku. Tinggal sebulan lagi, bulan purnama merah itu tiba. Dan dendam ku pasti akan terlaksana," kata jimin lalu dia pergi dari sana.

Yup, sudah sebulan ketiga yeoja itu tinggal disana.

Kini seorang namja tengah diliputi kegelisahan yang begitu sangat. Mimpi yang baru saja menimpanya membuat dia tak tenang.

"Dimana dia? Apa dia mate ku?" Katanya.

"Kau kenapa eoh?" Tanya seseorang.

"Aniya hyung, aku hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Mwoya?"

"Aku bermimpi tentang mate ku. Tapi dalam mimpiku, dia membutuhkan pertolongan. Dia seperti sedang di sekap oleh seseorang hyung," katanya.

"Mwo? Apa yeoja permata hitam itu adalah mate mu??"

Mereka berdua saling tatap. "Begini, bulan purnama merah sebentar lagi akan tiba. Dia pasti akan di gunakan untuk membangkitkan para monster. Dia akan meninggal! Maka dari itu dia meminta pertolongan mu!"

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang