Jisoo di kurung di kamar rahasia dan dia tak bisa di cium keberadaannya oleh bangsa imortal.
"Hey lepaskan aku! Kenapa kalian mengurungku! Biarkan aku pulang!" Kata jisoo memekik. Namun nihil tak ada yang mendengar nya.
Jisoo mengerutu kesal, dia bingung dengan semua ini. Dan bagaimana bisa mereka bertingkah dan berbicara aneh, pakaian nya pun sangat jauh berbeda dengan yang ia kenakan.
"Apa aku sedang bermimpi? Atau aku sedang bertransmigrasi ke masa lalu???"
"Mwooo?? Mana mungkin!! Jisoo kau bodoh.. tak mungkin hal itu terjadi. Tapi mereka seperti orang-orang kerajaan. Dan aku pun berada di kerajaan aneh ini. Aigoo aku bingung.."
Jisoo berjalan kesana kemari dengan getir. Dia sedang berpikir sangat keras.
"Aish ini memusingkan kepala. Ck tempat ini menyeramkan," ujarnya.
.
.
."Yonggi-ya!!" Pekik dita yang memanggil yonggi namun yonggi tak kunjung datang. Dita melihat seseorang yang mendekatinya menbuatnya takut. Tiba-tiba saja tubuhnya menjadi tak bisa bergerak dan lidahnya kelu.
Apa yang orang itu lakukan pada tubunya. Kenapa dita tak bisa bergerak sama sekali?
Siapa kauuu!!!
Yonggi tolong aku!
Orang itu mengangkat tubuh dita ala bridal style lalu dalam sekejap mereka menghilang oleh sebuah portal yang entah akan membawa dita kemana.
Tiba-tiba saja kepala dita pening dan detik berikutnya dia tak sadarkan diri. Orang itu tersenyum di balik topeng yang hanya menutupi sebagian wajahnya.
Yonggi masuk ke dalam kamar dita, namja itu panik ketika tak mendapati yeoja itu di dalam kamar. Yonggi mencari ke segala sudut namun dia tak menemukan dita dimanapun.
"Dita!!"
"Ditaa dimana kau!"
Yonggi mengendus bau vampir lain du kamar itu. Dia menutup matanya dan membuka penglihatannya, dia melihat ada seseorang yang membawa dita pergi membuat amarah nya melambung dan mendidih.
"Sialan! Siapa kau?"
.
.
.Dita di baringkan di sebuah bebatuan di dalam goa. Namja itu memandangi wajah dita yang masih terlelap.
"Kerja bagus. Ini upah mu, sesuai yang kau mau," kata seseorang dan memberikan sebuah obat yang sangat langka.
"Terima kasih. Aku harus pergi, eomma ku menungguku," katanya dan orang itu hanya mengangguk kemudian namja itu pun pergi.
Orang tersebut mengikat tubuh dita dengan tali membuat luka dita tertekan kemudian dita meringis dan tersadar.
"Ashhh," ringisnya.
"Sudah bangun? Apa cukup tidurnya?" Kata orang itu yang sudah memakai topeng yang menutupi wajah nya. Dan dita bisa menebak jika dia seorang perempuan.
"Siapa kau?" Tanya dita.
"Lepaskan aku," katanya lagi seraya menahan sakit di perut nya.
Orang itu tertawa jahat, "hahah.. nikmati waktumu disini nona. Sebentar lagi harimau pegunungan akan datang lalu.. krakkk memakanmu," katanya dengan menakuti dita lalu dia pergi begitu saja.
Dita tak bisa bergerak, tubuhnya di lilit tali dan satu lagi, untuk kedua kalinya tubuhnya tak bisa ia gerakaan karena bukan tali saja yang membuatnya begitu.
"Tolonggg!!" Suara dita menggema di dalam goa tersebut. Dita ketakutan karena hari semakin sore dan langit pun mulai meredup.
"Yonggi hiks.. tolong aku.. aku takut.."
Dita tak kuasa lagi untuk tak menangis. Telinganya mendengar suara langkah yang mendekat.
"Rghhhhh hmpps hmpps."
Suara geraman ia dengar, dita melihat bayangan di balik cahaya yang mendekatinya.
Itu harimau, benar kata orang itu. Harimau-harimau itu datang. Bukan hanya satu melainkan tiga. Dita semakin menangis tanpa suara. Dia merasa jika ini saatnya lah dia pergi. Dita memejamkan matanya kala salah satu harimau itu mengaum dan menatapnya buas.
"Wuarghhhhh!!"
Seett.
Slapp."Arghhhh!!" Suara erangan dari harimau membuat dita membuka matanya dan melihat salah satu dari mereka sudah tumbang dengan panah yang menusuk.
Seett
Slap.Satu anak panah lagi mengenai salah satu harimau itu. Kini tinggal satu harimau yang tersisa dan dia melarikan diri.
Dita mencari seseorang yang memanah kedua harimau itu. Dia datang di balik cahaya yang semakin meredup karena matahari mulai tenggelam. Dita tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Kau tak apa? Maaf aku lengah," kata yonggi membuat dita tersenyum meski air matanya tak bisa dia bendung.
Yonggi pun membuka tali yang melilit tubuh dita dan juga memghilangkan mantra yang membuat dita tak bisa bergerak.
Grep.
Dita langsung memeluk yonggi. "Jika saja kau tak datang.. mungkin harimau-harimau itu sudah memakanku hiks," kata dita. Yonggi balas memeluk dita lalu mengusap punggung yeoja itu.
...
"Bagaimana? Kau berhasil melakukan nya?" Tanya appa wendy.
Wendy mendudukan dirinya lalu menghela nafasnya dengan tersenyum, "aku yakin kini tubuhnya sudah tercabik-cabik oleh harimau gunung."
"Kerja bagus."
Appa wendy melihat ke arah jendela, dan dia melihat yonggi yang menggendong dita.
"Mwo? Kau bilang apa? Dia sudah tercabik-cabik oleh harimau?" Kata appanya dan wendy mengangguk penuh percaya diri.
"Tentu saja."
"Lihatlah ke jendela. Apa kau yakin?" Tanya namja tua itu kemudian wendy melihat ke arah jendela. Rahangnya jatuh melihat dita yang selamat.
"Dasar bodoh."
...
"Hey vampir bodoh!" Pekik soodam membuat Taehyung menoleh ke arahnya lalu melirik ke kanan dan ke kiri.
"Siapa yang kau panggil vampir bodoh huh?" Kata Taehyung membuat soodam mendecak.
"Tentu saja dirimu pabbo, kata lea eonni lau di suruh pergi ke perbatasan untuk melihat kondisi disana."
"Kenapa kau yang harus mengatakannya? Memangnya lea noona kemana?" Tanya Taehyung.
"Dia sibuk. Sudahlah, aku pergi," kata soodam dan akan pergi.
"Yaaa manusia aneh, tunggu dulu," ujar Taehyung membuat soodam memutar bola matanya malas lalu mendecak lagi.
"Wae?" Tanya nya kesal.
"Kau ikut denganku."
Bola mata soodam sepertinya akan menggelinding sekarang juga. "Mwo? Aniya! Aku tak mau."
Taehyung yang kini mendecak lalu namja itu menarik tangan soodam membuat soodam kaget karena tiba-tiba dia dibawa masuk ke dalam portal.
"Ya! Vampir gila!"
Happy reading jangan lupa vote dan komen yeorobun.
KAMU SEDANG MEMBACA
bloods sweet (Vampir(sweet blood))
Fantezietiga orang gadis manusia biasa harus tersesat ke dalam hutan antah berantah, namun mereka tau, hutan itu bukan hutan biasa dan mereka tak bisa kembali karena dengan tiba-tiba mereka masuk ke dalam portal yang membawa mereka ke tempat yang tak di dug...