blood

652 104 6
                                    

Rumah yonggi kini berantakan, para werewolf itu melarikan diri. "Panglima, kau terluka," kata seorang prajurit.

"Aku tak apa. Sebaiknya kalian kembali dan beri tahu raja."

"Ne, apa wanita itu baik-baik saja?" Tanya prajurit mwmbuat yonggi teringat lalu langsung masuk ke dalam ruang bawah tanah. Dia menemukan dita tengah meringkuk menutupi telinganya dengan terisak.

"Kau tak apa?" Tanya yonggi membuat dita menatapnya lalu memeluk yonggi erat.

"Aku ingin pulang hiks.."

Yonggi tertegun lalu balas memeluk dita. "Aku takut hiks.. aku ingin pulang hiks.." kata dita.

"Gwencahana. Lebih baik kau istirahat," kata yonggi namun dita menggeleng lalu melepaskan pelukannya.

"Aniya hiks! Aku ingin pulang! Antar aku pulang hiks!" Kata dita membuat yonggi menggeram dan mengepalkan tangannya.

"Sudah ku katakan kau tak akan pernah bisa kembali!" Kata yonggi membentak.

"Kenapa?? Kenapa hah?? Aku bukan seorang vampir hiks. Aku ingin pulang!" Ujar dita.

"Diam!" Kata yonggi.

"Kau mau disini atau ke kamarmu?" Kata yonggi menatap dita tajam. Seketika dita terdiam lalu netra nya melihat lengan yonggi yang terluka.

"Le-lenganmu terluka," kata dita masih terisak.

Yonggi melupakan nya, lalu yonggi pun segera pergi untuk mengobati lukanya.

"Kau mau kemana?" Tanya dita yang di dihiraukan oleh yonggi.

Dita keluar dari ruang bawah tanah, dia melihat keadaan rumah yonggi yang acak-acakan dan ada barang yang rusak juga.

Dita segera memberekan kekacauan itu. Dia merapihkan kembali barang-barang yonggi dan membuang barang yang rusak. Dita mengambil sebuah kalung permata berwarna biru dongker berbentuk hati.

Saat dia mengambilnya, kalung itu bercahaya bersamaan dengan gelangnya. Dan itu hanya sebentar.

"Apa aku salah lihat?" Kata dita tak percaya.

"Kalung ini sangat cantik," gumamnya.

"Apa yang kau lakukan dengan kalung itu?" Kata yonggi lalu merampas kalung itu dari dita.

"A-aku menemukannya di bawah."

Dita melihat ke lengan yonggi, luka di lengan yonggi sudah tak ada. Mana mungkin?

"Lu-luka mu, m-mana mungkin," kata dita kaget.

"Kau pergi saja ke kamarmu."

Dita tak mau membuat namja itu marah lagi. "N-ne."

Dita pun pergi ke kamarnya dengan kepala yang penuh dengan tanda tanya.

Yonggi melihat kalung itu lalu dia memasukkannya ke sakunya.

"Berikan kalung ini pada mate mu nanti."

"Dia akan memiliki permata yang sama dengan kalung eomma."

Perkataan eomma yonggi kembali terlintas. "Apa dia benar mate ku?"

...

"Bodoh! Kalian memang tak bisa di andalkan!" Kata bo-eun.

"Maaf yang mulia."

"Arghhh," erang bo-eun lalu berubah wujud menjadi werewolf dan menyerang mereka hingga tewas. Semua orang yang menyakisan itu dibuat tutup mulut.

"Bereskan mayat mereka," katanya.

Bo-eun lalu kembali duduk di tempatnya dengan amarah yang menggebu dan dia tak terima dengan kegagalan ini.

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang