Blood

367 65 3
                                    


"Dimana dia?" Gumam yonggi sembari terus berputar melihat sekelilingnya.

"Panglima min! Hosh hosh.. kau menem-"

"Minggir!" Yonggi menarik robert menghindari anak panah yang hampir menancap di tubuh pria itu.

Yonggi menajamkan penglihatan nya lalu dia melihat orang itu yang kemudian berlari. Yonggi kembali berlari mengejarnya.

"Aku akan menggunakan teleportasi ku."

"Robert jangan." Terlambat, robert sudah menggunakan teleportasi nya dan kini dia sudah ada di hadapan orang dengan tutup wajah itu.

"Bodoh," kata orang itu lalu..

Jlebb!!

Robert mendapat tusukan di perutnya. Mata robert membulat sempurna dengan darah keluar dari mulutnya.

"Sialan, robert!"

Yonggi sudah menebak ini, tapi robert tak mendengarkan.

Slapp

Jleb

Satu anak panah yonggi berhasil menembus kaki pria itu. Yonggi mendekati robert, "robert! Bangun!"

Robert sudah tak sadarkan diri, lalu yonggi meraup wajahnya. Dia merasa bersalah karena tak bisa melindungi anggotanya.

Yonggi melihat ke arah pria itu, lalu dia mengambil pedangnya.

Yonggi berdiri dan mengangkat pedangnya tinggi.

"Ja-jangan!! Akhhh!!

Jleb

Cruatt!!

Darahnya muncrat kemana-mana. Yonggi berhasil membunuhnya. Lalu dia mengambil pedang luolitus yang pria itu bawa.

Yonggi terengah-engah, kemudian dia akan menempelkan pedangnya ke perut robert. Namun robert tak sepenuhnya tak sadar.

"Pa.. panglima.. jangan.. jika.. pe..dang itu digunakan.. untuk akhh mengobati.. kekuatannya.. tak akan.. berguna lagii.." kata robert terbata-bata.

"Tapi kau-"

"Jangan hiraukan.. aku.. makasih.. atas kerja sama nya pang.. lima.. aku sung..guh mera..sa.. terhormat.." perlahan mata robert menutup sempurna dan tubuhnya pun kini tak berdaya. Yonggi meremas kuat tangannya.

Melawan gejolak emosi yang ingin menyalahkan dirinya.

.
.
.

"Pang- robert!??? Kenapa dengannya?" Tanya chanyeol yang lalu berdiri menghampiri mereka. Yonggi membopong robert yang sudah tak bernyawa.

"Panglima!? Apa yang terjadi padanya??" Chaenyol memegang denyut nadi robert, dia tercekat.

Chanyeol membeku dengan mata berkaca-kaca.

"D-dia.. dia meninggal??" Tanya chanyeol panik.

"Chan-"

"Panglima! Apa yang kau lakukan padanya!!" Kata chaenyol yang meremas erat kerah yonggi.

"Chan-"

"Kenapa kau membiarkannya mati! Kenapa?!"

"Chanyeol!! Dia tertusuk!"

Chanyeol lalu menjambak rambutnya sendiri. "Aniya.. ani.. harusnya aku ikut dengannya tadi.."

"Chanyeol, kita tak punya waktu. Tolong jaga jasad robert.. aku akan pergi membawa pedang ini."

Chanyeol hanya mengangguk lalu yonggi pun pergi membawa pedangnya, dia pergi dengan rasa bersalah.

Sesampainya di portal, betapa kagetnya yonggi melihat portal itu sudah membesar. Bahkan kai dan luhan pun bersembunyi di balik pohon.

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang