Jinny terus memgurung dirinya di kamar membuat soodam bingung akan tingkah yeoja itu. Soodam mendekati jinny yang masih terbaring. Dia mengguncang tubuh yeoja park itu.
"Jinny-ah, kau kenapa eoh?" Tanya soodam membuat jinny menatap soodam. Jinny mengendus aroma tubuh manusia yang menguar dari soodam dan seketika taringnya keluar membuat soodam membelalakan matanya.
"Mwooo???!!!" Pekik soodam sangat kencang. Jinny mendekati soodam perlahan dan soodam menjauh perlahan.
"Ada apa ini?" Tanya jin yang datang dengan Taehyung serta namjoon. Mereka bertiga membelalakan matanya kemudian Taehyung menarik soodam dan namjoon menarik jinny.
"Ashhh lepas pabbo," kata jinny yang berontak.
Jin menatap tajam, "siapa yang telah menggigitnya?"
.
.
."Apa? Dia menjadi vampire?" Tanya suju yang kini semua orang berkumpul di tempat rapat kerajaan kecuali jinny.
"Nde appa."
Suju tengah berpikir, "dia di gigit dan tak mati, berarti dia di gigit oleh mate nya." Perkataan suju membuat namjoon menatap appa nya itu.
"Tapi siapa mate nya?" Tanya suju lagi.
"Kita tanyakan saja pada jinny, appa," kata lea.
"Menurutku, jinny di paksa. Karena terlihat jika dia tak rela menjadi vampire dengan terus mengurung diri," kata soodam.
"Aku baru tau kalau vampire itu nyata," ujar jisoo yang sudah mendengar cerita sebelumnya dari soodam.
"Jika dia dipaksa, kenapa si namja begitu tega?" Kata zuu yang kesal.
"Kita harus tau siapa mate nya," ucap kristal membuat mereka semua menatap yeoja yang sudah berkepala 4 itu, namun wajahnya awet muda.
"Wae?" Tanya jisoo.
"Karena beberapa hari lagi, dia akan mengalami masa hit. Dia akan sangat tersiksa, dan kita harus melakukan ritual sebagai tanda kalau dia dan mate nya sudah menjadi sepasang suami istri," jslas suju.
Semua saling bertukar pendapat membuat namjoon melihat satu persatu orang yang bicara.
"Ekhem," dehem namjoon membuat mereka menatapnya. Namjoon terlihat gugup dan berkeringat dingin.
"A-aku.. aku-" perkataannya terpotong.
"Aku mate nya," ujar seseorang membuat namjoon langsung menatap nya. Ah bukan, semua orang kini tengah menatapnya.
"Jungkook?"
Jungkook memgangguk lalu dia tersenyum, "jinjja??" Tanya zuu.
Namjoon menggeram kesal, saat dia akan bicara, jungkook kembali memotongnya, "aish tidak lah, bukan aku mate nya. Aku hanya bsrcanda."
Suju menghela nafasnya akan kelakuan pemuda itu.
"Joon, apa yang ingin kau katakan tadi?" Tanya jin.
Namjoon meneguk ludahnya lagi, "aku.. aku yang telah menggigit jinny."
.
.
.Dita memberunggut kesal karena dia bosan dan terus di cuekkan oleh yonggi. Yonggi sedari tadi terus menerus melatih kemampuan memanah nya membuat dita yang melihatnya mengantuk.
"Yonggi-ya, ini membosankan," rengek dita membuat yonggi menatapnya lalu kembali membidik ke arah pohon yang telah di tandai, kembali mengacuhkan dita membuat dita mendengus lagi dan lagi.
"Kau menyebalkan eoh, aku ke kamar saja. Dasar vampire dingin," maki dita dan akan pergi. Yonggi menggunakan teleportasi nya dan kini sudah di hadapan dita membuat dita terkejut.
"Ya bodoh, kau hampir membuat jantungku copot, aigoo.." celoteh dita sembari mengelus dadanya. Yonggi menatap dita dengan dingin seperti biasanya membuat dita mendecak.
"Wae?" Tanyanya.
"Mau kemana?"
Dita tersenyum lebar dan dia ingin berkata, ingin ke istana. Namun yonggi sudah tau jawabannya sebelum dia bicara.
"Tidak ada isatana di dalam list."
Dita kembali mendecak, dia memutar otak. "Uhmm aku ingin ke suatu tempat yang sejuk, damai, dan.. banyak kicauan burung.. serta angin sepoi-sepoi."
Yonggi pun langsung membuka portal nya kemudian menarik dita tanpa aba-aba membuat dita sedikit kaget.
.
.
."Kenapa ke hutan?" Tanya dita kembali cemberut. Yonggi malah mencuekkan nya lagi. Dia duduk dan bersandar di pohon yang rindang, banyak kicauan burung, dan angin sepoi-sepoi seperti apa yang dikatakan dita. Apa yonggi salah jika membawa yeoja itu kemari.
"Duduklah, disini sangat nyaman," kata yonggi membuat dita mau tak mau ikut duduk di samping namja itu.
Yonggi menselonjorkan kakinya lalu dia menjadikan tangannya sebagai bantalan kepalanya dan bersandar di pohon sembari memejamkan matanya. Dita yang melihat yonggi yang begitu tenang dibuat terpesona oleh aura namja tersebut.
Yonggi tersenyum tipis dan dita bisa melihatnya.
Grep.
Mata dita membelalak saat yonggi menariknya dan menyandarkan kepalanya di bahu namja itu. "Pejamkan matamu, tidur saja."
Dita hanya bisa mengangguk meski sebenarnya jantungnya tengah berdebar kencang. Dita masih memelekan matanya, lalu perlahan dia merilekskan tubuhnya.
Tapi tangan yonggi tiba-tiba merangkul pinggang dita menbuat tubuh dita kaku lalu dita nenatap yonggi. Namja itu perlahan membuka matanya dan balas menatap dita.
Mereka saling bertatapan, surai hitam panjang dita diterbangkan oleh angin membuatnya menutupi wajah mungil yeoja itu. Dengan inisiatif, yonggi menyibak anak rambut yang menghalangi wajah dita membuat dita menahan nafasnya.
"Huhhftt." Yonggi meniup wajah dita membuat dita kembali bernafas. Yonggi tersenyum melihat ekspresi menggemaskan yang ia tonton sekarang ini.
Dita akan menjauhkan dirinya namun tangan yonggi menahan nya agar tak menjauh. Gadis meletakkan kedua tangannya di dada yonggi.
"Emm ini sungguh membuatku tak nyaman, bisakah kau lepaskan?" Kata dita membuat wajah yonggi menjadi datar. Kemudian namja itu melepaskan dita dan sedikit memberi jarak dengannya. Yonggi kembali memejamkan matanya.
Dita kini malah menjadi diam, dia merasa bersalah.
Apa aku telah menyakiti hatinya?
Dita mendecak kecil.
Aish aku lupa, dia kan bisa membaca pikiranku.
"Uhmm yonggi-nie.. kau marah?" Tanya dita namun yonggi masih enggan membuka mulut dan masih di posisi semula.
Dita menghela nafasnya, "yonggi."
"Kau terlalu banyak bicara, diamlah."
Dita mencebikkan bibirnya lalu dia menyandarkan punggungnya ke pohon dan diam. Lama kelamaan angin sepoi-sepoi memanjakannya membuatnya mengantuk.
Dita melihat ke arah yonggi yang sepertinya sudah tertidur. Yeoja itu kembali menghela nafasnya kemudian dengan perlahan menutup matanya. Dita pun tertidur, yonggi membuka matanya, dia tak tertidur tadi. Yonggi menatap wajah dita dalam diam. Kemudian dia membawa kepala dita untuk bersandar di bahu nya.
Dita terlihat sangat nyaman di posisi itu. Tanpa disangka dita malah memeluk yonggi bak bantal guling, yonggi hanya bisa terkekeh.
Happy reading jangan lupa vote dan komen yeorobun
KAMU SEDANG MEMBACA
bloods sweet (Vampir(sweet blood))
Fantasytiga orang gadis manusia biasa harus tersesat ke dalam hutan antah berantah, namun mereka tau, hutan itu bukan hutan biasa dan mereka tak bisa kembali karena dengan tiba-tiba mereka masuk ke dalam portal yang membawa mereka ke tempat yang tak di dug...