blood

499 77 0
                                    


Dita kini sudah menjadi vampir, dia tinggal menunggu ritual pernikahan dan masa heat nya.

Kini yeoja itu melihat di cermin tanda yang telah yonggi berikan. Dita menghela nafasnya, yonggi saat ini sedang ke istana. 

Tok tok

Ada yang mengetuk pintu kamarnya membuat dita mengerutkan keningnya. Karena jika itu yonggi, namja itu pasti akan langsung masuk.

Dita pun berjalan lalu membukanya. "Wendy?" Kata dita dan wendy tersenyum devil.

Wendy berjalan mendekati dita, dita terus mundur.

"Wah sepertinya kau sudah menjadi vampir. Sialan, kau menghancurkan rencanaku menjadikan yonggi milikku."

Dita melihat wendy was-was karena sepertinya yeoja itu sudah gila.

Dita melihat wendy mengeluarkan pisau yang tajam dan mengkilat. Itu bukan pisau biasa, itu berbahan perak.

Dita terecekat, "kurasa kau akan mati setelah ini mengenai jantungmu," kata wendy.

"Apa yang akan kau lakukan?" Kata dita panik.

Wendy menyeringai, lalu dia melemparkan piasu nya. Pisau itu melayang cepat. Dita mengeluarkan kekuatannya, kekuatnnya mengenai pisau itu. Membuat pisau itu berbalik pada wendy.

Jleb.

"Akhh!" Wendy melihat pisau itu menancap di dadanya. Darah segar mengalir melalui mulut nya.

Dita membelalakan matanya, "akkkkkkkkkkk!!" Pekik dita membuat yonggi yang baru di depan rumah langsung berlari menuju dita.

Yonggi melihat dita menangis di pojokan kamar dengan menjambak rambutnya. Dia juga melihat pisau perak itu menancap di dada wendy.

"Dita apa yang terjadi?" Tanya yonggi lalu mendekati dita.

Dita menggeleng kan kepalanya, "yonggi bukan aku.. bukan aku hiks.. aku tak membununya.. aku bukan pembunuh..yonggi.. dia mati hiks.." kata dita membuat yonggi memeluknya dan melihat wendy yang sudah tak bernyawa.

"Apa yang terjadi eoh? Kenapa bisa begini?" Tanya yonggi lagi. Dita menangis histeris. Dia trauma dan takut.

"Bukan aku yonggi.. yonggi hiks.. aku tak membununya.. kau percaya padaku kan hiks?" Kata dita yang ketakutan.

"Chagi, katakan kenapa?"

"Dia.. hiks.. dia yang duluan ingin membunuh ku.. hiks.. aku aku.. hanya refleks.. menggunakan kekuatanku.. hiks.. dan.. hiks.. hiks.. dan pisau itu berbalik menusuknya hiks. Yonggi hiks.. aku pembunuh hiks.. aku hiks.. yonggiiii," kata dita yang terisak-isak.

Yonggi menutup matanya berusaha melihat apa yang sebenarnya terjadi. Hingga kejadian tadi terulang di ingatannya.

Yonggi kembali membuka matanya. "Ini bukan salahmu.. tenanglah.." kata yonggi lalu memeluk dita erat.

Dita menangis sejadinya di pelukan yonggi. "Bukan aku yang membunuhnya hiks.."

..
.
.

Kini pemakaman wendy, appa wendy, son luhan terus menyalahkan dita. Dita terus menangis di pelukan yonggi.

"Aku tak terima! Dia harus di hukum, dia telah membunuh anakku!" Kata luhan sambil menunjuk dita.

"Jangan bicara sembarangan kau! Anakmu lah yang bersalah! Dia ingin membunuh dita!" Kata yonggi.

"Jangan membela nya, ku tau dia mate mu! Tapi keadilan harus di tegakkan!" Kata luhan lagi.

"Kalau begitu, kita selesaikan ini di pengadilan kerajaan. Orang orang berkemampuan spesial akan melihat siapa yang benar dan salah. Dan jika kau terlibat.. kau lah yang akan di hukum dan mempertanggung jawabkan semua nya." Perkataan yonggi membuat luhan terpaku. Lalu yonggi membawa dita pergi dari sana.

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang