sweet

418 68 1
                                    


Dita memeluk tubuh yonggi di atas kasur, mereka berbaring sembari saling berpelukan, menikmati hujan yang turun diluar sana melalui jendela.

Yonggi memeluk dita dari belakang. "Kau tau? Aku selalu tenang jika hujan sudah turun," kata dita yang menggenggam tangan yonggi yang melingkar di perutnya.

"Wae?" Tanya yonggi. Hawa dingin begitu menusuk tubuh mereka.

"Entahlah, itu membuatku tenang. Aku menyukai hujan, dan akan selalu begitu."

Yonggi menenggelamkan wajahnya di leher  dita. Dita menahan nafasnya sejenak karena deru nafas yonggi menerpa kulitnya.

"Aku malah sebaliknya, aku membenci hujan."

"Wae?" Tanya dita lalu berbalik dan menatap namja itu.

"Berkaitan dengan kepergian orang tuaku."

Dita mengerti lalu dia mengelus pipi namja itu. "Kau namja hebat yonggi-aa, mungkin jika aku di posisi mu. Aku sudah gila."

Yonggi tersenyum lalu menggenggam tangan dita. "Kau tak perlu merasakan apa yang kurasakan. Ketahuilah, aku sebenarnya tak sekuat itu."

Dita menatap yonggi, namja itu memancarkan kesedihannya melalui mata berkaca-kaca miliknya.

"Tak perlu bahas lagi, aku tak ingin melihatmu menangis," kata dita lalu diakhiri kekehan. Yonggi pun ikut terkekeh. Lalu namja itu perlahan mendekati dita.

"Sarangahe."

"Nado saranghae," balas dita.

...

"Ah ya.. halmoeni ku mengajak kita ke busan. Kau mau ikut?" Tanya soodam..

"Kapan?"

"Hari rabu."

"Sekarang hari apa?"

"Senin."

"Mau apa ke busan?"

"Melihat hotel milik keluargaku disana."

"Ah, okey." Kata Taehyung.

"Tapi.. eunwoo akan ikut." Taehyung menatap soodam sengit.

"Untuk apa?"

"Dia ingin membooking hotel."

"Kenapa harus dengan kita?"

"Katanya dia tak tau tempatnya."

Taehyung mendecak dan terlihat kesal. Soodam menghela nafasnya. "Tae, kau marah?" Tanya soodam..

"Aniya aku hanya kesal. Kenapa kau mengijinkan nya ikut?"

"Bukan aku, tapi halmoeni."

"Apa halmoeni mu dekat dengan eunwoo?"

Soodam mengangguk lalu meneguk ludahnya, "hmm ne.. dia teman sedari kecil ku. Dan keluarga kita sudah sangat dekat."

"Ohh." Hanya itu balasan Taehyung.

Soodam mengerucutkan bibirnya, "tae kau marah padaku??"

"Aniya," kata Taehyung.

Soodam mendengus karena nada bicara Taehyung begitu datar.

"Apa aku harus menyuruh eunwoo agar tak ikut dan berangkat bersama kita?"

"Tak perlu," balas Taehyung singkat dengan wajah datarnya.

"Tae, jinjja? Kau marah."

Taehyung hanya diam memainkan ponselnya.

"Tae."

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang