blood

554 91 1
                                    


"Yonggi, dimana daunnya??" Tanya kritsal yang melihat kedatangan yonggi.

"Ini, cepatlah berikan padanya," kata yonggi lalu tabib mengambilnya dan menumbuk daun itu lalu mengoleskannya pada luka dita. Daun silvering memiliki bentuk seperti cincin dan berwarna silver.

Tubuh dita masih kejang, mereka cemas bukan kepalang. Yonggi yang melihat dita seperti itu pun sangat khawatir.

Perlahan tubuh dita berhenti kejang-kejang, dan tubuhnya kini tak membiru. Namun dita belum sadarkan diri.

Tabib memberikan air daun silvering itu untuk dita minum. Sehingga racun-racun itu tak menyebar lebih jauh.

"Racunnya sudah hilang, namun kondisinya belum pulih. Biarkan dia istirahat, dan untuk luka nya harus di olesi ramuan daun silvering saat akan menjelang malam," ujar tabib.

"Ne.."

"Biarkan dita tinggal bersama ku, aku akan merawatnya," kata soodam.

"Aniya, biarkan dita bersama yonggi," kata suju. Membuat soodam kesal.

"Wae?"

"Soodam, dengarkan saja," kata lea lalu mengelus punggung yeoja itu.

"Aku akan membawanya," kata yonggi lalu membawa dita kembali ke rumahnya menggunakan portal.

Dia membaringkan tubuh dita di kasur yeoja itu. Lalu yonggi menatap wajah pucat milik dita.

"Aku akan menemukan pelakunya, bagaiamana pun caranya."

Mata dita masih memejam enggan terbuka. Yonggi menggenggam tangan dita dan menatap wajah dita.

"Apa benar kau mate ku?" Tanya yonggi.

Kini dadanya berdesir hebat ketika dia memegang tangan dita. Yonggi mengmabil kalung milik ibu nya yang berbandul hati berwarna dongker.

"Kalung eomma memiliki permata yang sama dengan dirimu," katanya.

Yonggi kembali memasukkan kalung itu ke saku nya.

...

Soodam mondar-mandir di tempatnya. Dia tengah memikirkan sesuatu untuk keluar dari sini.

"Aku harus membawa dita pergi, aku tak ingin ada yang terluka lagi."

"Tempat ini lebih berbahaya, aku tak ingin mati sia-sia disini," katanya lagi.

"Siapa yang akan mati sia-sia?" Kata seseorang membuat soodam menatap orang itu. Dia adalah namjoon kakak Taehyung.

Namjoon menatapnya tajam bak silet. Soodam meneguk ludahnya kasar.

"Kau.. kenapa kau kemari?" Tanya soodam.

"Aku kemari ingin menanyakan tentang temanmu," kata namjoon.

"Siapa yang kau maksud?"

"Yeoja yang di bawa oleh para werewolf."

"Maksudmu jinny?"

Namjoon mengangguk. "Kenapa?" Tanya soodam penasaran.

"Aku berencana ingin membawa dia pergi dari sana."

Soodam menatap namjoon tak percaya, "jinjja?? Aku ikut!"

"Aniya, jika kau ikut. Appa pasti akan melarangmu, dan para werewolf memiliki kesempatan untuk menculikmu," kata namjoon.

"Lalu kau mau apa? Kapan kau akan kesana?" Tanya soodam lagi.

"Nanti malam. Tapi aku takut jika yeoja itu tak percaya padaku."

Soodam menjentikkan jarinya lalu dia melepaskan kalung miliknya. "Berikan ini padanya, dia akan percaya," kata soodam memberikan kalungnya pada namjoon.

bloods sweet (Vampir(sweet blood))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang