Bab 29

24.5K 1.9K 34
                                    

Artis Inisial CA Ditangkap Terkait Narkoba

Usai TP, Giliran Artis CA Ditangkap Karena Narkoba Bersama Kekasihnya

Polisi Grebek Pesta Narkoba, Artis CA Ikut Terlibat

Bimbi menutup laman aplikasi sosial media berlambang burung itu. Saat ini, inisial CA tengah disebut-sebut sebagai tersangka kasus narkoba, dan nama Clara keluar sebagai tebak-tebakan para netijen hingga menjadi trending topik.

Sudah tahu lah bagaimana komentar jari-jari harimau netijen. Yap. Menghujat Clara habis-habisan. Memberi komentar jahat dengan mengatai Clara perempuan tidak benar, bahkan ada yang menebak-nebak kalau Clara ini simpanan om-om.

Dih, sok tahu anjing! Dumel Bimbi dalam hati. Tatapannya beralih ke dalam sel, di mana Clara duduk meringkuk di sudut. Wanita itu masih syok, serta wajahnya nampak memucat. Tahun ini benar-benar tahun yang berat bagi Clara. Namanya selalu muncul di media dengan beragam berita. Kasus tanah, mamanya yang bikin sensasi, sekarang harus terjebak sebagai calon tersangka kasus narkoba bersama kekasihnya.

"Bimbi."

Sebuah panggilan sontak mengembalikan kesadaran Bimbi, ia mendongak untuk melihat si empunya suara. Lantas ia tersenyum lebar kala mendapati Galen sudah tiba.

"Mas Galen, Clara …"

Galen mengangguk, pandangannya beralih ke arah sel tahanan. Di sana Clara duduk bersandar di dinding. Pandangan mereka bertemu sekilas, karena Clara sontak memutus kontak mata disertai gerakan bibir seperti menggumam entah apa. Namun nampak raut wajahnya seakan kesal.

Benar, Clara kesal. Untuk kesekian kalinya, Galen harus melihat dirinya terpuruk dan tak berdaya. Clara tak berani menatap Galen, karena ia malu. Sudah aibnya diketahui, sekarang ia harus terjebak dalam aib yang lain. Sialan! Kenapa pula Bimbi harus memanggil Galen, padahal Clara sudah menyuruh pria itu mengganti lawyer-nya.

Sementara Galen sibuk bicara dengan petugas tahanan, mungkin bicara tentang sedikit kronologi penangkapan Clara. Atau entah apapun itu. Clara memanggil Bimbi hingga pria itu akhirnya menghampirinya.

Clara sontak menjambak rambut Bimbi meski mereka terpisah besi-besi tahanan. Bimbi meringis kesakitan.

"Lo gila bangsat. Kenapa lo malah manggil dia? Ke mana Pak Samsul yang lo bilang bakal gantiin dia, hah?" Meski Clara marah, namun ia menekan suaranya agar tak mengundang pendengaran orang lain.

"Sorry, Cyin. Bukan gue yang minta, Mas Galen tadi langsung ngehubungin, nanya kita di rutan mana. Eh, nggak disangka dia langsung gercep ke sini." Bimbi ikut-ikutan bicara dengan bisik-bisik.

"Nggak usah bohong lo, Njing!"

"Beneran! Sumpah!" Bimbi membuat tanda dua jari.

Rasanya Clara tak percaya Galen datang atas kemauannya sendiri, karena mengingat pria itu sudah mengetahui rahasia buruknya. Buat apa sih masih mau membela wanita yang pasti sudah membuat dia ilfil.

Clara terkesiap kala Galen berdiri dari kursi lantas berjalan untuk menghampiri posisi Clara dan Bimbi berada. Mampus. Clara langsung deg-degan, bingung harus berbuat apa di hadapan lawyer tampan itu.

"Aku nggak make," jelas Clara langsung, begitu Galen baru saja menghentikan langkah di dekat mereka.

Galen mengangguk datar. "Polisi menemukan bukti beberapa butir pil di tas kamu."

Clara mendesis, apa pria itu tak percaya kalau Clara betulan bukan pemakai? Shit!

"Kamu nggak percaya sama aku? Aku beneran nggak make. Itu pil cuma pil anti depresan, dan itu sudah dari resep dokter."

Shoulder to Lean On (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang