(17) Quality Time

2.6K 253 6
                                    

"Ibu hamil kenapa manja sekali hari ini?"

"Memangnya manja sama suami sendiri gak boleh?"

Sakusa menarik senyum kecil, "Sini."

Senyuman merekah di bibir wanita itu. Keduanya berbagi kehangatan di sofa empuk ruang tamu mereka, di bawah selimut tebal yang menyelimuti tubuh keduanya. Keduanya menikmati quality time dengan menonton drama romantis di tv. Memang kegiatan yang pas untuk melepas lelah sehabis aktivitas seharian.

"Sayang," panggil (Name).

"Hmm?"

"Kau ingin punya anak berapa?"

Tiba-tiba saja pertanyaan random muncul di pikiran (Name). Dia penasaran apa keinginan suaminya itu untuk ke depannya. 

Sakusa menoleh, memberi tatapan lembutnya. Ahh tidak, tatapan lembut darinya saja dapat membuat darah (Name) berdesir.

"Hmm, mungkin dua."

"Aku juga," timpalnya semringah.

Sakusa tidak mengalihkan pandangannya, membuat (Name) salah tingkah.

"Kau begitu cantik," pujinya.

Wanita itu terkesiap, susah payah menelan salivanya akibat salah tingkah.

"A-apa sih, ti-tiba-tiba memujiku," gumamnya tersipu. Tanganya mencubit perut Sakusa, hingga pria itu tertawa renyah.

"Memang cantik kok, aku gak bohong. Gemesin banget pipi chubbymu."

"S-stop teasing me."

Pria itu mengubah posisinya menghadap (Name) penuh. Tangannya terangkat menyelipkan helaian rambut panjang istrinya ke belakang telinga. Dia baru sadar, rambut istrinya sudah begitu panjang dari sebelumnya. Belum lagi pipi chubby istrinya yang menambah keimutan yang terkadang membuatnya ini mencubit bahkan menggigitnya sekaligus.

"Kau tau, aku beruntung bisa bertemu denganmu lagi setelah perpisahan kita."

"Dulu kau menemuiku secara tiba-tiba di New Zealand. Aku sampai terkejut bukan main saat itu, aku cukup terharu kau repot-repot meluangkan waktu untuk pergi ke sana," ungkap (Name) tertawa kecil.

Sakus tertawa renyah, "Untung saja aku berhasil membuang egoku, kalau tidak, mungkin tidak akan ada kita sekarang."

(Name) menangkup pipi Sakusa.

"Aku bersyukur dulu kau juga mau berjuang untukku."

Pria itu membenarkan posisi badannya, "Tentu saja, karena aku tidak mau kehilanganmu kedua kalinya."

Cupp

Kecupan mendarat di kening (Name) lalu ke bibir ranumnya.

"Omi, aku lapar."

"Mau apa?"

"Mau kamu."

Sakusa mendengus sembari tertawa kecil, "Yang benar?"

"Bercanda! Aku mau dorayaki yang ada di kulkas. Pleaseee."

Untunglah (Name) hanya bercanda. Sakusa pun menuruti permintaan istrinya, dan datang membawa lima dorayaki yang sudah dihangatkan di microwife.

"Arigatou," ucapnya tersenyum.

Dan keduanya kembali menikmati quality time bersama, menghabiskan sisa malam dengan berbagi kehangatan dan rasa nyaman. Menghargai setiap detik yang berlalu, menghargai setiap napas yang terhembus, mensyukuri bahwa kenyataan mereka saling mencintai satu sama lain, dan akan selalu begitu, pasti.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang