(1) Masa SMA

4.4K 426 10
                                    

Srett

Sakusa mengangkat kepalanya dan mendapati seorang cewek terduduk di kursi meja depannya dengan stabilo hijau. Cewek dengan netra hitam dan rambut hitam panjang bergelombang itu tersenyum padanya seakan menunggu reaksi darinya.

Sakusa melihat bekas stabilo hijau di punggung tangannya. Cowok itu mengernyitkan dahi. Sungguh mengganggu saja cewek ini. Tanpa berkata apa pun, Sakusa menghapus stabilo tersebut. Namun, lagi-lagi cewek itu mencoret dengan stabilo.

"Berhentilah." Nada suaranya nampak mulai kesal.

Cewek itu tersenyum lagi, "Tau gak, stabilo ini menandai hal-hal yang penting saja."

Kenapa sih cewek ini, batin Sakusa.

Sakusa tidak bereaksi apa pun dan malah menghapus kembali coretan tersebut.

"Ih dasar gak peka!" tukasnya mencoret tangan Sakusa kembali.

Cewek itu yang diketahui Sakusa bernama (Name), pergi setelah mencoret tangannya.

"Cewek gak jelas," gumamnya.

***

"Tumben kau gak latihan volly," ujar (Name) duduk di bangku samping Sakusa.

Sakusa yang sedang merapihkan tasnya menoleh sejenak. Tak merespon apa pun. Nampak (Name) menghela napas panjang.

"Duh susah ya ngomong sama kulkas."

Julukan itu adalah salah satu julukan yang sering didengar oleh Sakusa. Selain memiliki mysophobia, kepribadiannya yang dingin juga mendukung julukannya sebagai kulkas berjalan.

"Pergilah."

"Dinginnya berasa sampai tulangku," tukas (Name) bereaksi seperti orang kedinginan.

Dengan sengaja (Name) memegang tangan Sakusa, dua detik keduanya saling bertatapan sebelum Sakusa menyemprotkan hand sanitizernya pada tangan (Name), membuat cewek itu tertawa dan langsung pergi dengan tasnya.

"Dia benar-benar bikin kesal," desis Sakusa membersihkan tangannya.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang