(7) Awal Mula

2.9K 323 15
                                    

(Name) menemui Sakusa yang baru saja selesai latihan. Sepertinya ada suatu hal yang ingin dia bicarakan dengan pacarnya itu. Tatapan datar Sakusa seketika menghujani (Name), bukannya senang ketemu pacar, pria itu malah tidak bereaksi apa pun.

"Apa?"

Datar banget sih, batin (Name).

"Jalan yuk," ajak (Name) yang berdiri di depannya.

"Weekend ini aku ada latihan."

"Full?"

"Enggak."

"Yaudah, ayo jalan. Malem juga gak apa."

"Capek ah."

(Name) menghela napas pelan, pacarnya ini memang susah sekali untuk diajak ngedate berdua. Di sekolah mereka tidak bisa bergandengan tangan apa lagi berpelukan di sembarang tempat, memang membuat kesal. Pasalnya (Name) tipe orang yang suka dengan skinship, tapi Sakusa tidak begitu suka. Melihat couple di sekolahnya membuat (Name) mengiri, belum lagi melihat Kimagi dan Sizuku bermesraan.

"Ayolah."

"(Name), mengertilah. Aku selesai latihan kadang malam juga, capek."

Iris hitam itu menajam, "Sepertinya gak akan ada waktu untuk kita ngedate."

Cowok itu memandang dalam diam, tak bereaksi apa pun. Padahal gelagat (Name) nampak kesal, apa cowok itu tidak peka? Seperti tidak akan mendapat jawaban apa pun, (Name) memilih untuk langsung pergi.

"Yasudah kalau begitu, aku pergi dulu. Duluan ya." (Name) menarik senyum kecil berusaha memendam rasa kesalnya.

Cowok itu hanya mengangguk, tak mencegahnya pergi atau membujuk cewek itu untuk tidak marah dengannya.

***

"Jangan dekat-dekat, (Name)."

"Kenapa?"

"Nanti orang lain curiga."

"Curiga kenapa?"

"Kalau kita pacaran."

Helaan napas kasar cewek itu terdengar hingga ke telinga Sakusa. Cowok itu menoleh, "Kenapa?"

Cewek itu berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja.

"(Name), kau mau kemana?" tukas Sakusa yang kebingungan melihati (Name) melengang pergi dari kantin.

Dan bodohnya, dia tidak mengejarnya, padahal jelas-jelas terlihat kalau (Name) marah dengannya.

"Kau benar-benar ya, Sakusa." Rena berujar sinis.

Kimagi menggelengkan kepalanya, "(Name) marah tuh. Memangnya kenapa sih hanya duduk berdampingan begitu aja, gak akan ada yang tau juga."

Sakusa menyumpit satu sushi dari piringnya, "Orang-orang akan curiga nanti."

"Tapi hanya duduk lho. Ada kita juga di sini, orang juga berpikir kita hanya berkumpul biasa. Kenapa sih kau begitu takut ketahuan orang lain kalau kalian pacaran?" sulut Rena kesal.

"Rena tahan," ucap Sizuku menenangkan.

"Gak bisa, Ren. Kita harus kasih tau dia." Rena menatap Sizuku kesal. Dan sedetik kemudian menatap Sakusa dengan sinis.

"Asal kau tau ya! Di hubungan kalian berdua, (Name) merasa hanya dia yang berjuang. Dan aku juga mengakui itu," kata Rena dengan nada geram.

Sizuku menahan tangan Rena yang menunjuk-nunjuk wajah Sakusa.

"Diajak ngedate alasannya latihan terus, capek, ada tugas kelompok. Padahal (Name) udah menyusun list ngedate kalian. Aku tanya, sudah berapa kali kalian ngedate?"

Sakusa memilih diam. Jika dia pikir, mereka baru sembilan kali ngedate selama hampir lima bulan mereka pacaran. Rena mendengus kesal, cewek itu berdiri sembari menggebrak meja.

"Kau ini benar-benar bodoh ya," sarkas Rena yang langsung pergi.

"Rena!" panggil Sizuku yang tidak berhasil mencegahnya dan mengejarnya.

Kini hanya tinggal mereka berdua dalam kecanggungan. Siswa lain disekitar mereka mulai berbisik-bisik. Kimagi menghela napas panjang, cowok itu juga sampai geleng-geleng kepala melihat sikap temannya.

"Sebenarnya kau cinta gak sih sama (Name)?"

Sakusa tak menjawab.

"Apa kau cuman main-main dengannya?"

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang