"Aahh ramai banget sih. Kenapa juga harus ikutan acara begini," keluh Sakusa meratapi dirinya yang malah terjebak di antara keramaian.
Itachiyama sedang melaksanakan festival olahraga yang diperuntukan untuk para muridnya. Banyak sekali perlombaan yang diadakan. Masing-masing kelas harus mengirimkan tim di setiap perlombaan. Sakusa kebagian di tim lari estafet campuran.
Dan sialnya, (Name) juga berada di perlombaan ini. Hari ini ada tiga hal yang dia benci. Pertama keramaian, kedua panas-panasan, ketiga setim dengan (Name).
Setelah diberitahu urutan lari oleh sensei, Sakusa menghela napas panjang.
"Mohon bantuannya," ucap (Name) formal pada Sakusa.
Dirinya harus mengoper ke cewek itu. Ada apa dengan hari ini?
"Lari yang kencang," sarkasnya.
"Iya iya, aku tau!" tukas (Name).
Ketika pertandingan di mulai, mau tak mau Sakusa mengerahkan jiwa kompetitifnya, tentu saja dia tidak mau kalah.
"Lari!!" teriaknya ketika balok itu berhasil digenggam oleh (Name).
(Name) belari sekuat tenaga, tim kelas mereka masih memimpin. Sakusa dan yang lain melihat (Name) yang berlari cukup ... pelan.
Seketika mata Sakusa terbelalak melihat (Name) salah memberikan balok, dia malah memberikannya pada tim lawan. Alhasil dia harus mengambil kembali balok yang terjatuh cukup jauh dan memberikannya pada timnya.
Teman kelasnya yang menonton ada yang tertawa, ada juga yang merasa kecewa.
Namun, kesalahan tersebut tidak membuat tim kelas mereka kalah. Justru tim mereka keluar sebagai pemenang.
"Kau ini ada-ada aja tingkahnya!" tukas Sizuku memukul pundak (Name) sambil tertawa.
"Hahaha. Bisa-bisanya salah orang. Malu banget tuh pasti," timpal Hiraku.
"Gak bisa terlihat keren deh di depan crush," celetuk Rena.
"Hentikan! Kuyakin dia tidak bereaksi apa-apa," tutur (Name) menyenggol Rena.
"Eh lihat, Sakusa melihat ke sini tuh!" seru Sizuku cepat.
"Mana mana?"
Reflek (Name) mencari-cari keberadaan Sakusa. Namun nihil, mereka hanya menggodanya saja.
"Sudahlah!"
***
"Ya ampun kau malah di pojokan kelas begini," tukas (Name) menghampiri Sakusa yang berada di pojok kelas.
"Gak merayakan kemenangan?" lanjutnya.
"Gak."
(Name) menggelengkan kepalanya, "Tau gak? Kau terlihat seperti kuman. Dijauhi semua orang."
"Pergi saja."
"Suka-suka dong aku mau di mana aja," tukas (Name) terdengar nyolot.
"Hei, kau tidak ambil pizzanya?"
Sakusa menggeleng.
"Kenapa? Mau aku ambilin gak?"
"Gak usah."
"Ah kau ini, suka malu-malu."
(Name) beranjak mengambilkan dua potong pizza dan membawanya ke Sakusa. Sepertinya dia tidak akan makan apa pun kalau tidak diambilkan.
"Nih. Kau kan juga sudah berkonstribusi, setidaknya juga harus menikmat makanannya." (Name) menyodorkan pizza.
Sakusa mengeluarkan hand sanitizernya dan menyemprotkannya pada tangan (Name).
"Jangan kena pizzanya bodoh!" tukas (Name) ketika spray itu hampir mengenai pizzanya.
"Opps, sorry keceplosan. Nih, ambil. Aku mau gabung sama yang lain."
Sakusa menerima pizza itu dan menatap punggung (Name) yang menjauh.
"Makasih," gumamnya.
***
See you next chapter!
#skrind🦊
Cr foto : pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Sakusa Kiyoomi x Reader- Complete : 3 Juli 2022