"Sayang, coba liat pundakmu," tanyanya dengan nada khawatir.
Sakusa baru bisa melakukan video call ketika pria itu berada di hotelnya, selama diperjalanan keduanya suda saling bertukar pesan melalui chat. Ketika pertandingan hari ketiganya, Sakusa mengalami cidera pundak yang jika dilihat dari televisi saja membuat (Name) khawatir setengah mati. Bukankah kalau pundak cidera ia tidak akan bisa menggunakan tangannya?
Wajah sembab (Name) muncul di layar handphonenya, padahal pria itu berkata ia baik-baik saja, tapi (Name) tetap sangat khawatir. Kini Sakusa berbaring di atas kasurnya tanpa baju sehingga memperlihatkan perban yang melilit di pundaknya. Teman sekamarnya--Hinata--berkata pada (Name) untuk tidak terlalu mengkhawatirkannya, ini hanya cidera ringan.
"Mana ada cidera ringan sampai diperban begitu! Kalian gak usah bohongi aku ya!" tukas (Name) dengan mata sembabnya.
Eri menoleh ke belakang menatap (Name), anak itu menyentuh pipi (Name), "Mama, ayah baik-baik aja," ucap Eri pelan yang berada dipangkuan (Name).
(Name) mengangguk mengusap pipinya berkali-kali, dia tidak ingin membuat Eri ikut menangis melihat dirinya.
"Iya, sayang," ucapnya mengecup dan mengusap kening Eri.
Eri menatap ke layar datar itu, "Ayah, kapan pulang? Kasihan mama nanti nangis terus."
Sakusa mengulas senyum lebar, dia harus terlihat baik-baik saja di depan mereka.
Dua hari lagi sayang. Eri jagain mama ya, kalau mama nangis, peluk mama ya.
Eri cemberut, "Tapi mama maunya ayah."
Sakusa tertawa.
Iya sayang, tunggu ayah ya.
(Name) mengambil alih kamera handphone, sudah tidak ada air mata di sana hanya mata sembabnya yang terlihat.
"Pulang, sayang."
Iya, sayang. Aku baik-baik aja.
"Pulang dulu, aku mau liat."
Iya iya, bawel banget.
"Makanya jangan bikin orang khawatir kalau gak mau dibawelin!"
Iya, sayang. Ya ampun.
(Name) masih saja cemberut hingga sambungan telepon terhenti. Dirinya menaruh handphone cukup kesal, membuat Eri menatapnya.
"Mama," panggilnya.
"Apa?"
"Berhenti nangis. Ayah baik-baik aja," ucapnya.
"Iya, sayang. Ayah baik-baik aja. Mama hanya terkejut melihat ayah tadi," ucap (Name) tersenyum.
Eri ikut tersenyum dipangkuannya. Anak itu masih polos, belum begitu mengerti situasi apa yang terjadi
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Sakusa Kiyoomi x Reader- Complete : 3 Juli 2022