(5) Kemajuan

2.8K 349 6
                                    

"Kenapa gak masuk?"

Hah?

"Budeg ya. Kau kenapa gak masuk hari ini?"

Serius kau nanya begitu? Ada apa nih tiba-tiba telpon nanyain aku.

Sakusa berdecak sebal.

"Hari ini ada ulangan penting."

Ah iya, tapi mau gimana. Aku gak bisa jalan.

"Hah? Gak bisa jalan bagaimana?" Sakusa terbelalak.

Jatuh dari sepeda.

"Kapan?"

Tadi pagi saat berangkat sekolah.

"Terus?"

Kakiku hanya terkilir, memar di lutut.

"Ahh begitu."

Iya.

Keheningan menjalar dipercakapan mereka. Keduanya sama-sama terdiam. Ini adalah interaksi terlama pertama mereka. Apalagi Sakusa yang memulai, membuat jantung (Name) berdegub kencang.

"Di rumah?"

Iya. Mau mampir?

"Gak usah kepedean!"

Hahaha. Siapa tau mau ngejengukin, nanti aku kirim alamatku deh. Tapi, sepertinya kau belum menyimpan nomorku ya? Kau mendapatkannya dari mana?

"Grup kelas."

Ahhh, begitu.

"Yasudah, kututup. Bye."

Sakusa memandangi handphonenya, seakan sedang memikirkan sesuatu.

"Aneh," gumamnya.

***

Kenapa aku jadi ikut ke rumahnya sih, tukas Sakusa dalam hati.

Sepulang sekolah, beberapa teman sekelas memutuskan untuk menjenguk (Name) di rumahnya. Dan entah bagaimana Sakusa juga ikut menjenguk.

Walau cowok itu hanya diam saja tak melakukan apa pun, namun sedari tadi (Name) mencuri-curi pandang ke arahnya.

Tak sengaja pandangan keduanya bertemu. Pria itu memasang wajah datar sedangkan (Name) terlihat salah tingkah.

Kenapa dia terlihat, hmm ... cantik, batin Sakusa.

Reflek Sakusa menampar pipinya.

Gila, pasti aku sudah gila, batinnya.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang