(13) Omi Sayang

3.2K 286 3
                                    

"Omi sayang."

Sakusa menghela napas panjang, ditatapnya wajah jail istrinya. Wanita itu memasang senyum lebar hingga terlihat deretan gigi putihnya.

"Bisa gak, jangan memanggilku begitu kalau bukan hanya ada kita berdua? Terlebih nada bicaramu yang aneh itu." desis Sakusa.

(Name) menaikkan kedua alisnya, sepertinya Sakusa merinding mendengar suaranya yang terkesan diimut-imutkan itu.

"Kenapa? Kau gak suka kupanggil begitu?"

"Bukan begitu."

"Lalu?"

Sakusa menatap istrinya sejenak dan lagi-lagi membuang napas panjang. Dia menghadapkan tubuhnya pada (Name) dan menepis jarak keduanya. Pria itu agak mencondongkan badannya untuk mensejajarkan wajah mereka.

"Kalau di tempat umum, cukup Omi. Panggilan dan nada itu khusus ketika hanya ada kita berdua aja."

(Name) menarik senyum, "Ohh, begitu. Padahalkan itu hanya gabungan kata aja. Bilang aja kau malu, jika kupanggil begitu kan?"

Wanita itu menyenggol perut Sakusa.

"Kau gak balik kerja? Jam makan siang udah hampir habis."

(Name) melihat jam di handphone, memang benar dia tidak punya banyak waktu untuk berlama-lama di gymnasium. Dia tidak boleh telat kembali ke restaurant.

"Kau benar. Aku balik ke restaurant dulu ya. Kalau telat nanti aku bisa di marahin boss."

Sakusa tersenyum lembut, "Nanti dia aku marahin balik."

(Name) tertawa mendengarnya, "Baiklah, aku balik dulu ya, Omi."

Sakusa menahan tangan (Name) membuatnya mengerutkan dahi, "Kenapa?"

"Kau lupa ciumannya."

Seketika (Name) terkesiap, "Mau? Di sini lumayan ramai lho."

Terkadang Sakusa memang tidak mau menunjukkan skinship di tempat umum, apalagi di keramaian.

"Lakukan dengan cepat," titahnya yang sudah bersiap menurunkan maskernya.

"Baiklah."

Cupp

Sakusa nampak kecewa, "Ciuman, bukan kecupan," tekannya.

"Sama aja, sudah ya. Aku takut telat nih."

Sakusa memandang datar, dan sedetik kemudian dia menahan wajah (Name), mencium bibir ranum istrinya yang sedari tadi sungguh menggoda hasratnya. Hanya ada lumatan kecil dan lembut di sana. (Name) pasrah membiarkan suaminya itu melakukan keinginannya. Tak lama, Sakusa menyudahi, keduanya saling menatap.

"Sana pergi," ujarnya.

(Name) mendengus, "Dasar."

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Sakusa Kiyoomi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang