Bab 29 - Asal kau bahagia

25 9 0
                                        

Jenie kemudian mendekati Sarah dan duduk di samping Sarrah dengan rasa gembiranya.

"Ra! Ternyata pangeranku juga suka sama aku!" ucap Jenie kepada Sarah yang sibuk menulis itu.

Sarah kemudian mengarahkan pandangannya ke arah Jenie.

"Pangeran?" tanya Sarah.

"Iya, pangeranku selama ini. Lihat nih!" Jenie memberikan puisi itu kepada Sarah dan Sarah pun menerimanya.

Jadi selama ini, pangeran yang dimaksud Jenie itu Ariel. Mereka saling mencintai. Sedangkan aku, hanya aku yang cinta sama Ariel. Mereka sudah pasti akan bersatu.

"Ariel?" tanya Sarah setelah berpura-pura membaca puisi tersebut. Ia mencoba menutupi rasa sakit hatinya kepada Jenie.

"Iya, Ra. Aku sangat mencintai Ariel dan aku nggak nyangka ternyata dia juga mencintai aku. Dia romantis banget. Dia buatin puisi buat aku, Ra. Aku seneng banget!" kata Jenie tersenyum bahagia.

Sarah pun membalasnya dengan senyuman. Sarah ikut senang melihat sahabatnya itu senang. Walaupun hatinya sangat sakit.

"Selamat ya Jenie...," Sarah kemudian memeluk Jenie dan Jenie pun juga memeluk Sarah. Mereka saling berpelukan.

"Terima kasih ya, Ra," kata Jenie.

Air mata Sarah jatuh tak tertahankan saat memeluk Jenie. Begitu sakit hatinya bertahun-tahun memendam rasa cinta dan bahagia kini berakhir sudah. Apalagi ia harus merelakan cintanya untuk sahabatnya sendiri, jelas semakin sakit. Tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi. Sarah harus menerima itu semua.

Jenie dan Sarah kemudian melepas pelukannya.

"Terus aku harus bagaimana, Ra? Bantuin aku ya Ra. Apa aku harus buat puisi juga?" tanya Jenie.

Jenie terlihat bingung harus membalas puisi itu dengan apa. Sedangkan dia sendiri tidak bisa membuat puisi.

Sarah kemudian memegang erat kedua tangan Jenie seraya tersenyum.

"Jen, kamu nggak perlu membalas Ariel dengan puisi juga. Kamu cukup bilang kalau kamu suka sama puisi itu, itu sudah bikin Ariel seneng. Ariel itu sangat baik Jen. Dia tidak pernah meminta imbalan atas kebaikannya. Cukup dihargai saja, dia udah seneng banget."

Sarah terus memegang erat tangan Jenie.

"Jen, asal kamu tau, Ariel itu sangat mencintai kamu. Sekali dia jatuh cinta, dia sangat setia. Kamu jangan pernah sia-siakan cintanya. Jangan pernah membuat dia sedih. Dia benar-benar mencintaimu, Jen. Kamu adalah satu-satunya wanita yang beruntung bisa dicintai oleh lelaki sebaik Ariel."

Jenie pun membalas perkataan Sarah dengan senyuman seraya mengangguk-angguk. Sudah pasti, Sarah mengatakan itu semua dengan hati yang sangat sakit.

Jenie kemudian memeluk Sarah.

"Aku janji Ra. Aku akan menjaga cinta Ariel. Aku juga sangat mencintainya. Aku tidak akan pernah melepaskan dia," kata Jenie.

"Aku sekarang ke kantin ya! Aku mau ketemu Ariel. Aku mau bilang kalau aku suka sama puisinya!" panit Jenie seraya berdiri.

Jenie kemudian langsung bergegas menuju kantin menemui Ariel. Beberapa menit kemudian Sarah pun ikut ke kantin.

***

Sesampainya di kantin, Sarah menghentikan langkahnya di balik tembok kelas. Ia memperhatikan Jenie dan Ariel sedang makan bersama dan bercanda di kantin. Sarah diam dengan wajah penuh kesedihan. Senyumnya dan keceriaannya kini tak terlihat lagi.

"Dorr! Ngelamun aja!" Aris menepuk bahu Sarah.

"Aris! Bikin kaget aja."

"Kamu ngapain di sini, Ra?" tanya Aris merasa aneh.

TENTANG ARISA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang