***
Kriinng..
Bel pulang berbunyi. Semua murid bergegas pulang.
Setelah menyusun sebuah rencana, Jenie berniat untuk pulang belakangan. Ia nasih saja duduk di kursinya meski semua teman-temannya sudah pulang.
"Eh Ris, tunggu! Jangan pulang dulu," Jenie mencegah Aris yang akan bergegas pulang.
Aris yang saat itu berdiri memakai tas, kemudian mengurungkan niatnya untuk berjalan ke depan.
"Kenapa?" tanya Aris kepada Jenie.
Jenie kemudian duduk di kursi Nuri agar bisa berbicara dekat dengan Aris.
"Gue mau ngomong sama lo, bentar."
"Ngomong apaan?"
"Udahlah, bentar aja. Duduk dulu."
Aris kemudian duduk kembali di kursinya.
"Ngomong apa sih?" Aris tampak bingung. Tumben-tumbennya Jenie mengajak dirinya ngobrol penting.
"Lo beneran suka sama Sarah?" tanya Jenie serius.
"Kata siapa?"
"Udahlah. Ngaku aja, nggak apa-apa kali. Lo tau kan, gue sahabatnya Sarah. Gue harus tau siapa orang yang bener-bener suka sama dia."
"Oke, iya. Gue suka sama Sarah. Tapi gue nggak tau, dia suka nggak sama gue."
"Pas banget! Sarah suka sama lo, Ris," Jenie ternyata berniat menyatukan Aris dan Sarah dengan kebohongan.
Aris yang tadinya cuek, kemudian terkejut mendengar perkataan Jenie.
"Sarah suka sama gue? Lo kata siapa?"
"Lo nggak tau, kalau gue sahabatnya Sarah? Gue tau semuanya tentang Sarah. Dia beneran suka sama lo."
"Masa sih?" Aris tampak masih bertanya-tanya. Ia bingung harus percaya atau tidak.
"Lo nggak percaya. Dia sering curhat sama gue tentang lo. Gue berani ngomong gini di belakang Sarah, biar lo peka, Ris. Biar lo ngasih perhatian terus ke Sarah. Gue nggak mau dia berharap terus sama lo. Tapi lo-nya nggak respect sama dia."
"Seriusan? Gue nggak nyangka banget. Ternyata Sarah juga suka sama gue," Aris terlihat begitu sangat senang. Ia sudah termakan hasutan Jenie. Kenapa tidak? Hasutan Jenie itu malah membuat Aris senang karena orang yang dicintainya mencintai dia juga.
"Oh ya, gue punya satu hal penting yang harus lo tau!"
"Hal apaan?"
"Lo jangan pernah bilang ini ke Sarah ataupun ke semua temen-temen lo."
"Oke. Emang ada apaan?"
"Lo tau kan, novel Cinta Tak Terkata?"
"Tau, gue baca juga. Kenapa emang?"
"Itu novel sebenernya Sarah yang bikin. Lo nggak percaya? Bentar-bentar," Jenie kemudian mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Ia kemudian membuka ponselnya lalu mencari foto Sarah bersama Pak Surya.
Setelah menemukan foto tersebut, Jenie memberikan ponselnya kepada Aris. Agar Aris melahat foto Sarah bersama Pak Surya sedang membawa novel itu.
"Gue dikirimin Sarah foto itu beberapa minggu yang lalu. Orang yang foto bersama Sarah itu editor Happy Media. Foto itu nggak ada di media sosial soalnya Sarah nggak mau dirinya diekspos. Dia nggak mau semua orang tau kalau dia mencintai seseorang. Dan seseorang itu adalah lo, Ris!"
Kebohongan Jenie merambah kemana-mana. Ia berani membuat kebohongan besar demii keinginannya sendiri.
Aris semakin bahagia mendengar itu semua.
![](https://img.wattpad.com/cover/304463076-288-k336506.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ARISA [Lengkap]
RomanceMENGUNGKAP RAHASIA NOVEL CINTA DARI SARAH UNTUK ARIEL ❤ *** Cerita ini tentang seorang remaja yang diam-diam jatuh cinta loh. Kamu pasti pernah rasain kan? Ceritanya, remaja ini bernama Sarah. Dia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri bernama Ariel...