Sesampainya di dalam kamar, Jenie memperhatikan sudut demi sudut kamar Sarah yang sangat cantik itu dengan nuansa serba pink.
"Wah, kamar kamu cantik ya. Kamu sendiri yang desain?"
Jenie kemudian duduk di kasur Sarah. Sarah pun juga ikut duduk di samping Jenie.
"Hehe, desainnya nyontek di google."
Sarah kemudian mengambil ponselnya di atas bantal yang berbunyi notifikasi pesan itu.
Jenie kemudian berdiri dan mendekati meja tolet.
Jenie mengambiil mahkota bunga yang tergeletak di atas meja tolet.
"Flower crown kamu bagus banget! Aku coba pake ya?"
Jenie menunjukkan flower criwn itu kepada Sarah.
"Iya boleh, coba aja," kata Sarah seraya bermain ponsel.
Jenie kemudian memakai flower crown tersebut di atas kepalanya seraya bercermin di depannya. Jenie merasa dirinya semkin cantik saat memakai flower crown tersebut.
"Udah cantik belum Ra, hehehe," Jenie memperlihatkan wajahnya saat memakai flower crown kepada Sarah.
"Nggak usah ditanya lagi. Kamu emang udah terlahir cantik Jen!" puji Sarah saat melihat Jenie memakai flower crownnya itu.
"Ah kamu bisa aja. Tapi beneran loh Ra. Ini mahkota bagus banget. Kamu sendiri yang buat?" tanya Jenie seraya ikut duduk di kasur.
"Nggak Jen. Itu pemberian dari temen. Spesial!"
"Temen spesial? Ih, cewek apa cowok?"
Jenie menyenggol bahu Sarah.
"Cewek Jen, hehehe," Sarah tidak ingin mengatakan bahwa itu adalah pemberian dari cowok spesialnya. Itu adalah privasi dan tidak boleh ada yang tahu kalau itu adalah pemberian spesial dari Ariel.
Sarah kemudian berdiri mendekati stop kontak yang berada di samping tempat tidurnya.
Sarah mencharger ponselnya dan kemudian meletakkan ponselnya di atas meja kecil di bawah stop kontak.
Saat Sarah mencharger ponselnya, Jenie mengambil binder Sarah yang berada di atas meja belajar.
Jenie kemudian membuka binder itu lalu di bacanya seraya duduk di atas kasur lagi.
"Novel cinta tak terkata by Arisa?"
Jenie membaca binder itu pada halaman pertama.
Sarah kemudian melesatkan pandangannya ke belakang ke arah buku yang dipegang Jenie.
Aduh, gawat! Aku lupa menyimpan binder itu. Harusnya aku taruh di dalam lemari. Jadi ketahuan deh sekarang. Untung aja aku nggak pernah tulis nama Ariel di situ. Jadi sedikit aman lah. Lagipula nggak apa-apa juga sih kalau Jenie tau. Jenie kan nggak kenal Ariel juga. Dan Jenie kan orang Bali. Dia nggak akan tau kehiduoan aku di Jakarta.
Kata Sarah di dalam hati kemudian menghela nafas.
Jenie pun membuka lembar demi lembar binder tersebut.
"Banyak banget tulisannya. Arisa itu siapa Ra. Dan bukannya ini tulisan kamu ya?"
Jennie mempertanyakan tulisan tangan tersebut kepada Sarah.
Sarah kemudian duduk mendekati Jenie.
"Iya itu tulisan aku Jen. Dan Arisa itu aku juga."
"Kamu bikin novel?"
Sarah mengangguk-angguk.
Kemudian Jenie membaca novel Sarah itu.
"Cerita ini aku tulis sesuai apa yang aku rasakan kepada seseorang insan yang selalu membuatku tersenyum dari pagi hari hingga malam hari. Dia yang selalu membuatku jatuh cinta saat ini dan dikemuduan hari. Dia yang selalu ada dalam nyata juga selalu ada dalam mimpi, membuat aku yakin dialah seseorang yang takkan pernah terganti. Ketulusan cinta yang aku rasakan membuatku ingin mengungkapkannya dalam sebuah cerita. Meski cerita ini tidak sama dengan jalan cerita cinta aku yang sebenarnya, tetapi dalam hal ketulusan dan penantian yang di alami tokoh Lidya ini, sama dengan ketulusan cinta aku kepada dia. ARISA always waiting for you,"-Jenie mengarahkan pandangannya ke Sarah-"kamu lagi jatuh cinta, Ra?"
![](https://img.wattpad.com/cover/304463076-288-k336506.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ARISA [Lengkap]
RomansaMENGUNGKAP RAHASIA NOVEL CINTA DARI SARAH UNTUK ARIEL ❤ *** Cerita ini tentang seorang remaja yang diam-diam jatuh cinta loh. Kamu pasti pernah rasain kan? Ceritanya, remaja ini bernama Sarah. Dia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri bernama Ariel...