***
Kriingg...
Bel pulang pun berbunyi, semua murid bergegas merapikan buku-bukunya. Mereka semua pun meninggalkan kelasnya. Tampak teman-teman Sarah pamit pulang terlebih dahulu dan Sarah masih memasukkan buku ke dalam tas.
Beberapa menit kemudian, ruang kelas tampak sepi. Mereka semua sudah pulang, kecuali Sarah dan Ariel. Mereka berdua masih berada di kursinya masing-masing. Saat itu Sarah sedang mengikat tali sepatunya karena tali sepatunya lepas. Sedangkan Ariel, ia tampak sedang melamun di tempat duduknya.
Karena Sarah tahu Ariel sedang melamun, ia kemudian mengambil selembar kertas yang ada di dalam laci meja. Sarah meremas-remas kertas itu lalu dilemparkan ke arah wajah Ariel.
"Aduh, apaan sih, Ra," kata Ariel setelah terkena lemparan kertas itu.
"Ngelamun aja! Nggak pulang apa?" tanya Sarah.
"Nggak Ra. Kamu duluan aja ya! Soalnya aku mau latihan voli habis ini."
"Latihan voli? Tapi kok Aris sama Boni nggak ada? Tasnya masih ada, tapi mereka ke mana?"
"Aris sama Boni lagi ngasih tau temen-temen yang lain, Ra."
"Oh, gitu," kata Sarah seraya membetulkan hijabnya.
Ariel kemudian mengeluarkan novel Cinta Tak Terkata dari dalam tasnya. Ariel kemudian membuka novel tersebut.
Saat Sarah membetulkan posisi hijabnya itu, ia melirik sepintas buku yang dipegang Ariel. Saat Sarah merasa buku novel itu tidak asing baginya, kemudian ia melihatnya sekali lagi. Sarah terlihat kaget tapi seneng saat tahu Ariel ternyata juga membaca novelnya.
"Kamu baca novel itu juga, Riel?" tanya Sarah seraya senyam-senyum bahagia.
"Iya dong, Ra. Novel ini kan populer banget," katanya.
Sarah kemudian tampak serius memperhatikan Ariel yang sedang membuka lembar perlembar novel itu.
"Kamu suka novel itu?"
"Suka banget Ra. Ini novel menduduki peringkat satu dalam daftar novel favorit aku!"
"Seriusan? Bagus emang ceritanya?" kata Sarah seraya tangannya menopang dagu. Sarah sangat senang orang yang ia cintai ternyata menyukai karyanya. Sarah sangat serius mendengar perkataan Ariel yang membuatnya happy tujuh turunan itu.
"Bagus banget Ra, ceritanya. Bikin baper. Aku kagum dengan ketulusan cinta si penulisnya, Arisa. Dia sangat tulus mencintai seseorang," kata Ariel tersenyum mengagumi novel itu.
Seseorang itu adalah kamu, Riel. Kamu yang membuat aku jatuh cinta seindah ini. Apalagi saat tahu, kamu menyukai ketulusan hati aku. Aku yakin kamu pasti juga cinta sama aku.
Kata Sarah di dalam hatinya seraya senyam-senyum sedari tadi.
"Aku pengen Ra. Punya hati yang tulus untuk mencintai. Aku akan belajar dari novel ini untuk mencintai seseorang," kata Ariel tersenyum membayangkan.
"Bagus itu, Riel!" jawab Sarah.
"Aku akan berusaha seperti Arisa. Tulus mencintai dia!"
"Dia? Dia siapa emang?" Sarah terlihat sangat senang mendengar Ariel ingin seperti Arisa yang tulus itu.
"Dia yang sudah bikin aku jatuh cinta. Dia yang membuat hariku terasa indah. Aku sangat cinta sama dia," Ariel pun juga tersenyum sangat bahagia.
"Dia siapa?" Sarah melebarkan senyumnya. Jatungnya terasa berdetak lebih kencang. Sarah menunggu Ariel menyebut namanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ARISA [Lengkap]
Roman d'amourMENGUNGKAP RAHASIA NOVEL CINTA DARI SARAH UNTUK ARIEL ❤ *** Cerita ini tentang seorang remaja yang diam-diam jatuh cinta loh. Kamu pasti pernah rasain kan? Ceritanya, remaja ini bernama Sarah. Dia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri bernama Ariel...