Part 87

2.4K 170 8
                                    

--

"Za" gue memanggilnya pelan. Gue menatapnya hati hati.

"Ya?" Jawab Caiza tersenyum. Senyumnya cukup membuat gue ga tega buat ngomong.

"Kenapa?" Tanya Caiza lagi.

"Kalo misalnya aku balik ke Amerika bukan ke London gimana?" Tanya gue menatapnya halus. Caiza yang tadi posisinya mendekat ke gue langsung mundur dan bersender ke kursinya.

"Yaudah" jawab Caiza tersenyum. Menatap gue dengan tatapan yang menurut gue ga jelas.

"Yaudah?" Gue mengangkat alis

"Ya bagus dong jadi kan kamu bisa reunian sama keluarga dan temen temen kamu.." Jawab Caiza. Gue terdiam.

Dia emang bener, tapi..

"Berat buat aku ninggalin kamu" ucap gue menunduk. "Lagi" lanjut gue.

Caiza hanya diam ga menanggapi omongan gue.

Ga lama, pesanan kita datang dan kita langsung makan. Gue udah kelaperan berat:")

Setelah makan, kita berdua langsung pulang.

Sampenya di rumah, Caiza ngebawa gue ke belakang rumah.

"Naik ke rumah pohon yuk" kata Caiza menggenggam tangan gue.

Kita pun naik ke rumah pohon Caiza. Woah.. Udah lama ga ke sini. Pemandangan London ga pernah berubah, masih sama indahnya sama ketika Caiza ngajak gue pertama kali kesini.

Gue dan Caiza membersihkan tempat ini sebentar buat ngilangin daun daun keringnya. Lalu kita duduk menghadap ke pemandangan jauh disana.

Caiza bersender ke gue. Wajahnya tepat berada di sisi kanan gue dan gue sendiri bisa merasakan hembusan nafasnya.

"Cantik" ucap Caiza menatap ke depan. Gue hanya tersenyum.

Gue memeluk Caiza dengan tangan kanan gue melingkar di pinggangnya.

Tiba tiba Caiza tersenyum sendiri.

"Kenapa?" Tanya gue menatap perempuan kesayangan gue ini. Dia menggeleng.

"Besok aku pergi Za" ucap gue pelan.

"Aku tau" jawab Caiza juga pelan.

"Kamu.. Ga sedih?" Tanya gue

"Engga" jawab Caiza. Jawabannya cukup membuat gue kerkejut. Karena faktanya.. Gue sedih banget.

Gue langsung melepas pelukan gue dan memegang kedua wajahnya untuk menatap gue.

Seketika gue ga bisa mengenali perempuan di depan gue ini ketika gue menatapnya lurus ke mata abu abunya. Dia tersenyum, tapi seperti ada sesuatu di dalam hatinya yang gue gatau.

"Jelas aku sedih Greyson.. Gausah kaget gitu" kata Caiza melepas kedua tangan gue dari wajahnya.

Gue lega..

"Aku pikir kamu udah ga sayang sama aku hehe" ucap gue lalu Caiza tertawa.

"Gimana bisa" jawabnya lalu kembali bersender ke gue. Gue sendiri kembali memeluknya seperti awal tadi.

Kita hanya iseng dan ngobrol ngobrol biasa. Tempat ini udah cukup membuat gue balik ke masa lalu ketika gue baru kenal Caiza. Dan gue ga menyangka kalo hubungan gue sama Caiza udah sejauh ini.

Setelah kita asik di rumah pohon dan hari tambah gelap, gue dan Caiza balik ke dalam rumah dan langsung siap siap buat tidur.

"Hari ini biasa aja ya?" tanya gue ke Caiza selagi kita masuk ke dalam kamar.

Mine 2 (A Greyson Chance Love Story)Where stories live. Discover now