Part 69

2.9K 185 10
                                    

---

-Greyson's pov-

Gue gemetar menggenggam tangannya. Rasanya sama seperti waktu gue mau nembak dia pertama kali, tapi.. Ga kaya gini.

"Please?" tanya gue mengangkat alis.

Dia terdiam dengan wajah bimbang, bahkan dia nunduk dan bola matanya bingung mau liat kemana.

Gue makin deg degan.

"Ummm.." Dia bersuara.

Oh cmon, say yes please?

"Greyson," dia menyebut nama gue. Gue langsung menatapnya gugup.

"Since I met you, I've never expected this, really. You are such a nice guy. You protect me, you love me like there is no one can touch me except you, you teart me like a princess, you're sweet and an amazing boy" katanya membuat gue tersenyum.

"But," dia memberi jeda.

Oh no, please.

Don't say 'but', Caiza..

"Lets bringing back the past memories. I cried a lot, I was hurt, I was broken, I was depressed, I was almost crazy because of you" lanjutnya.

Kini gue diam. Katakatanya seperti baru aja mematahkan harapan gue. Gue menunduk.

"Even now, I'm only your friend but I still give my tears for you" katanya lagi.

Gue menatapnya. "I know. So, what's your answer?" Tanya gue pelan.

"I'm so sorry if you think that I act like I will. You know that I love you so much and this makes me happy but, it's a no" jawab Caiza pelan.

Gue diam.

.

Gue udah menduga.

Jantung gue terasa sesak.

Gue bilang apa.

Gue terlalu banyak nyakitin dia.

Sebagai cewe, pasti dia ga akan mau jatuh ke lubang yang sama.

Dan bener kata dia, dia jadi temen gue aja masih suka nangis. Apa lagi kalo gue jadi cowonya?

Itu bener, kalo gue memang ga pantes buat milikin dia lagi.

Gue menyerah. Rasanya ini semua sia sia. Gue langsung menarik tangan gue lalu menepuk tangan gue dua kali dan menunggu pelayan dateng bawain makanan. Rasanya gue pengen ngebatalin semua rencana selanjutnya.

Tapi, kasian Ciara udah bela belain ini semua. Ga berterima kasih banget gue.

Gue bener bener kecewa.

Gaada suara lagi antara kita berdua. Bahkan gue ga mau ngeliat Caiza. Gue merasa marah, tapi gue ga bisa marah karena ditolak.

Caiza adalah orang yang dewasa, seharusnya gue sadar kalo dia bisa mikir 100x buat ini. Mikir soal negatif dan positifnya.

Pasti dia tau, meskipun kita ga pacaran, dia bakal tetep bisa ngerasain kepedulian gue.

Pelayan dateng bawa makanan dan meletakan kedua makanan itu di depan kita.

"If you both need something, dont mind to call us. I hope you enjoy:)" kata si pelayan lalu pergi dengan nampannya.

#NP Can't Help Falling in Love (Elvis) - The Piano Guys

Gue hanya diam memandang makanan gue. Rasanya gue ga ada nafsu buat makan sama sekali. Gue pengen pulang ke hotel rasanya.

Gue mendengar Caiza mulai makan. Gue bahkan ga meliriknya sama sekali. Ga, gue ga marah kok sama dia. Cuma..

Mine 2 (A Greyson Chance Love Story)Where stories live. Discover now