07- Bertamu

118 20 2
                                    

Secangkir kopi itu diterima oleh Changbin setelah lama berbincang dengan ibu mertuanya, nyonya Han. "Dia mengatakan seperti itu padamu?"

Changbin terkekeh "Dengan percaya dirinya dia mencoba mencarikan aku calon pengantin"

"Maklumi dia ya, dia itu masih remaja. Jadi masih sering merepotkan, dan juga sedikit menyebalkan. Kami berdua juga sering mengalah dengan kelakuannya"

Changbin hanya menggeleng maklum seraya menyeruput kopi. Ia mendengar suara mobil berhenti diluar rumah dan menoleh dari kejauhan ke jendela. Kegaduhan suara Han terdengar agak keras dari dalam.

"Ada apa ya itu?" tanya Nyonya Han menengok bingung dari arah dapur

"Aku juga tidak tahu mam" ucap Changbin memelan

"Ayo, kita masuk. Aku akan membuatkan kalian teh" Jisung menarik kedua tangan kakak beradik itu kedalam rumah

Namun senyum lebar Jisung luntur saat melihat Changbin menatapnya seraya menyeruput kopi dengan santai di ruang tamu. Jisung menautkan alis dan segera berbalik ke arah kakak beradik itu lalu tersenyum canggung.

"Eee..kalian, tunggu dulu ya. Kalian bebas duduk dimana saja kok, bebaskan diri kalian ya. Jangan sungkan" ucapnya menggiring keduanya kearah sofa

Segera saja Jisung menghampiri Changbin menaruh paksa kopinya diatas meja dan mulai menarik tangan Changbin untuk ke teras belakang rumah dekat taman.

"Apa-apaan kau ini? Mengajakku kemari" Changbin protes

"Diam deh. Sekarang aku tanya, tidakkah kau menyediakan kopi dirumahmu? Kenapa harus mengopi dirumahku? Hm?"

Changbin terdiam ketika mata bulat Han menatapnya lekat.

"Jawab aku! Jangan diam saja"

"Eeh, kenapa marah-marah begitu. Mama yang menyuruh Changbin kemari" sahut ibunya muncul tiba-tiba

"Oh ayolah maam, ada teman-temanku di ruang tamu. Mereka tidak boleh melihat si perjaka tua ini disini. Aku kan malu" Han bersidekap dada menatap Changbin ogah

"Yasudah, iya-iya. Temani teman-temanmu disana. Changbin akan disini saja dengan mama"

"Suruh dia pulang!" rengek Jisung tidak mau tahu

"Iya aku pulang" Changbin membalas

"Pulang dan jangan kemari lagi"

"Iya"

Lantas Jisung pergi dari hadapan mereka berdua, untuk menghampiri Minho dan juga Felix yang sempat ia tinggal.

"Nak, Maaf ya. Han susah sekali diatur"

"Tidak apa-apa mam. Aku sebaiknya pulang dulu"

"Kau belum sejam kemari tapi sudah diusir oleh istrimu" ucap mertuanya

"Jangan menyebutnya begitu mam, nanti dia dengar" sahut Changbin main-main membuat ibu mertuanya itu tertawa pelan

•••

Minho dan Felix bangkit berdiri nyaris bersamaan setelah agak lama mengobrol dengan Han. "Kami pulang dulu nyonya" pamit Felix pada nyonya Han

"Eh, Kenapa sebentar sekali?"

"Ah iya sudah sore. Aku akan mengajak adikku kemari kapan-kapan" balas Minho dengan senyum ramah

Nyonya Han hanya tersenyum. "Terimakasih sudah kemari. Bye Lix, hati-hati ya." Han melambaikan tangan pada Felix

"Keduanya temanmu?" tanya sang ibu sedikit berbisik

"Oh, yang lebih tinggi itu kakaknya Felix dia sudah lulus sekolah bahkan sudah bekerja. Dia keren ya mam" ucap Jisung tanpa disadarinya

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang