25- Minho with Vitamin C

61 9 0
                                    

Minho tahu menyukai dua orang itu sangat amat menjadi pilihan yang membingungkan. Ia juga tahu kalau pacarnya akan datang kerumah nanti untuk berbagi waktu bersama. Tapi Minho sudah berjanji pada Han untuk mengajaknya makan bersama. Ia tidak bisa menolak keduanya, entahlah akan bagaimana nasib Minho setelah ini.

Changbin tersenyum saat rekan bisnisnya datang dengan motor yang terlihat aneh dimatanya namun itu keren. "Ngomong-ngomong berapa harga kau memodifikasi motormu?" tanyanya basa basi

"Entahlah, aku hanya terima jadi saja. Free"

"Serius?"

"Ya, tapi aku harus bertaruh nyawa saat balapan haha" kata Chris seraya tertawa pelan, Changbin balas tertawa

"Oh ya, kau tahu kan kenapa aku memanggilmu kemari. Penjualan jaket mu itu lumayan laku juga. Ternyata anak jaman sekarang lebih suka bergaya punk sepertimu daripada harus belajar berdansa untuk festival akhir tahun"

Chris tersenyum mendengarnya, ia meraih rokok yang ditawarkan Changbin "Ada lagi? Yang mau kau beritahu padaku. Sepertinya wajahmu ingin memberi tahu sesuatu"

"Kau sungguhan anak dukun ya? Aku bahkan belum memberitahumu"

"Tanganku dari kemarin belum sempat memukul wajah orang. Kau mau ku pukul?"

"Santai bro. Oke, jadi begini"

****

Felix mengobrol dengan tetangga di depan rumahnya karna katanya ada festival akhir tahun lagi. Namun sebuah suara motor yang amat ia kenal tiba-tiba mendekat. Felix segera saja lari tunggang langgang masuk kerumah tanpa berpamitan dengan tetangganya.

"Ada apa dengan anak itu" ujar ibu berkacamata bulat berwarna pink itu.

Chris berhenti didepan rumah Minho. Seperti biasa ia tersenyum lewat sepion motor membenarkan rambut sesaat sebelum masuk. "Sayaaang" panggilnya dengan nada riang

"Apa-apaan sih, kak Minho malah meminta pacarnya datang kerumah pas aku lagi sendirian begini. HUUUH, Kenapa juga dia harus keluar" Felix mengomel panik

"Sayang, kau ada didalam kan?" tanya Chris seraya mengetuk pintu

Sepertinya yang diucapkan Changbin benar. Minho sedang keluar dan tidak ada dirumah. Jangan sampai ia telat menjaga Minho supaya tidak berpaling dengan orang lain. Panas dalam dada lagi-lagi memburu agar keluar. Chris masih berusaha tenang. "Sayang, aku datang. Kau bilang mau menonton Finding Nemo, iya aku turuti. Ayolah Minho sayang keluar"

Felix mengintip dibalik knop pintu. Astaga! Chris ada didepan pintu rumahnya. Dia mengetuk terus, wajahnya mulai terlihat kesal. Gawat, dia bisa saja menggergaji pintu rumahnya!

Felix berdoa sebisa mungkin supaya nyawanya selamat. "Minho-ya?" Chris mulai tidak sabaran, satu persatu jendela dilihatnya. Kepalanya ikutan panas saat membayangkan kalau Minho pernah dipeluk oleh salah satu customersnya di cafe, Minho yang menghindar dan berbohong, Minho yang mengomentari dan menganggap perbuatannya kriminalitas. Bayangan itu semua membuat Chris emosi.

"MINHO! Keluar!"

"Chris!" panggil Minho terlihat berlari dari arah belakang rumah dengan sedikit tergesa gesa

Chris menoleh bingung masih dengan tatapan tajam menukik. Tapi ketika melihat Minho mengenakan baju tidur keluar dari belakang rumahnya sambil berlari kecil menghampirinya. Wajah sangar itu langsung melunak. "Kau habis darimana? Kenapa tidak menjawab saat dipanggil?"

Minho menguap ringan. "Aah itu aku baru bangun. Maaf ya aku ketiduran. Ayo lewat belakang saja kita langsung ke kamarku" ujar Minho tanpa mau menatap Chris lama-lama

Chris terbengong sebentar seperti ada yang salah. Terlebih lagi saat melihat tas Minho ada diantara tanaman di dekat teras belakang rumah Minho. 

"Kenapa tasmu diluar?" pertanyaan Chris membuat Minho tergagap mati kutu saat menatap wajah pacarnya yang terlihat curiga

"Oh itu, Felix lupa membawanya masuk saat kemarin dia memakainya. Bocah itu selalu saja"

"Ohhh"

Minho spontan menggenggam tangan Chris agar pacarnya yang penuh curiga itu tidak semakin curiga kalau sejujurnya Minho tidak sedang habis tidur, ataupun mengantuk. Ia baru saja hendak keluar dari rumahnya dan pergi kerumah Jisung namun urung saat mendengar motor sang pacar dari kejauhan.

"Maaf membuatmu lama menunggu. Kita langsung menonton saja atau kau mau ku ambilkan minum?" tanya Minho seraya menempelkan kepalanya dibahu Chris manja

"Tidak biasanya kau bertingkah imut? Kau kenapa?" tanya Chris bingung, terlebih lagi saat Minho melepaskan jaketnya dan menaruhnya dengan baik. Aneh. Biasanya juga dia tidak peduli.

Tapi yasudahlah, Chris harusnya bisa lebih percaya pada pacarnya. Ya meskipun, Changbin adalah rekan kerjanya tapi Minho membuktikan kalau ia ada dirumah.

"Jadi bagaimana kau mau nonton atau minum?" tanya Minho

"Aku tidak ingin keduanya, aku hanya ingin kau ada disini" Chris mencium pipi Minho gemas lalu beralih kearah leher membuat Minho bergidik geli

"Geli" Minho menghindar tapi pinggangnya sudah dipeluk, ia tidak bisa kabur kemana-mana.

"Apa Felix ada dirumah?" tanya Chris berbisik didekat telinga Minho

"Sepertinya dia sedang tidur"

"Bagaimana kalau kita habiskan saja diatas sini" Chris menepuk tempat tidur Minho seraya mengusap paha Minho.

Minho tak menjawab, dalam hatinya ia ragu dan juga takut. Mata Chris terus menatapnya dengan tulus tapi Minho justru jadi khawatir. "Apa kau masih asing dengan rasanya?"

"I-iya, aku rasa aku belum siap" jawabnya tergagu

"Tidak masalah, pelan-pelan saja." Belum sempat melarang, bibir Minho sudah dikecup dan dilumat

Minho melirik kearah lain saat ponsel Chris berdering tanpa suara. Astaga, Dia pintar sekali, ponselnya di silent agar tidak ada yang menganggu. Tapi Minho harus menyudahi lumatan yang terus-terusan semakin membuatnya luluh.

"Ah Chris! Ada telpon" pekik Minho mendorong dada Chris menjauh

"Tidak penting, biarkan saja. Kalau kau berbicara lagi aku akan memakanmu"

"Siapa bilang aku tidur" gumam Felix diruang tamu mendengar suara mereka meskipun pintunya ditutup

Sebetulnya Felix kasihan pada Han, kalau ia beritahu saja yang sebenarnya bagaimana ya? Apakah pertemananya dengan Han jadi merenggang karna fakta jahat yang baru ia ketahui? Atau justru jadi hal yang lebih buruk, Han tidak mau menemuinya lagi?

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang