19- Minho Kerumah

79 14 2
                                    

Menyadari atau tidak, Jisung merasa kalau sifat Changbin berubah. Bukannya dia itu orang yang suka iseng tapi bersikap acuh. Sekarang malah sok peduli seperti ada udang dibalik batu. Ngomong-ngomong Jisung sudah bersiap diri untuk diajari oleh Minho hari ini. Ia pun berniat menelpon lelaki tampan itu karna hari sudah menjelang sore. Si perjaka tua itu pasti juga akan pulang sebentar lagi.

"Halo kak, apakah kau jadi datang hari ini?"

Minho menjeda kegiatannya mengelap meja "Iya tentu saja, tapi aku telat sebentar ya. Aku masih bekerja"

"Oh! Maaf aku mengganggu jam kerjamu" ujar Jisung di telpon dengan nada terkejut membuat Minho tersenyum

"Tidak, tidak masalah. Aku senang kau menelponku"

Terlihat kalau Changbin baru datang dan menatapnya sekilas dengan pandangan aneh.

"Ah kalau begitu mengobrolnya kita lanjutkan nanti saja ya kak. Dahh sampai ketemu dirumah" Jisung lekas mematikan telpon dan menatap Changbin yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk

"Kenapa menatapku begitu?"

Jisung cemberut kala Changbin mengabaikan pertanyaanya dan justru masuk ke kamarnya. Pasti dia kesambet wewe gombel! Jisung harus menyusul orang itu. Dengan terburu-buru ala orang menantang tinju Jisung membuka pintu kamar Changbin dengan emosi "Eh perjaka tua, kau ini memang cari masalah ya!"

"Awas!" teriak Changbin memperingati

Telat, Jisung sudah terpeleset, tidak ada adegan drama yang mana Changbin menangkap Jisung sebelum terpeleset. Dia justru sibuk merapikan barang-barangnya.

"Aduhh, kau ini apa-apaan sih. Kenapa juga menaruh—astagaaa kenapa berantakan sekali hah?!" Jisung mengedarkan pandangan dengan mata melotot

"Jangan protes, aku juga mau merapikannya." Changbin mengulurkan tangan pada Jisung yang masih terduduk di lantai

"Tidak usah, aku baru tau kau juga bisa sejorok ini"

"Aku juga manusia Han Jisung" kata Changbin dengan gumaman

"Jangan menyebut namaku begitu ya TUA"

Changbin sedang dilanda kesal, tapi istri bocah bin tidak peka itu juga tidak mengerti perasaanya. Ia harus membuat drama cari perhatian dengan membuat kamarnya berantakan agar Jisung memperhatikannya. Changbin akui itu memang sedikit berlebihan tapi tidak bolehkah ia juga ingin seperti Minho yang kehadirannya begitu ditunggu-tunggu?

"Biar aku bantu saja, kau lebih buruk dari aku kalau merapikan baju."

Changbin menoleh saat Jisung menghampirinya, ternyata cara bodoh dari Nayeon ini berhasil juga ya.

"Memangnya kau tidak jadi belajar?" tanya Changbin iseng tapi, Jisung malah menampar lengan Changbin  "Ck! Bukan begitu cara melipat baju yang benar, tapi begini. Lihat, lihat aku baik-baik"

Changbin memberikan atensinya pada mata Jisung begitu disuruh melihat. "Aisssh bukan aku tapi bajunya, bisa serius tidak sih?"

Changbin tertawa pelan saat melihat Jisung pasrah dengan kelakuannya. "Iya-iya ini aku perhatikan"

Jisung melipat baju Changbin sembari menjelaskannya tapi Changbin malah tersenyum sendiri melihat Jisung yang begitu rapi dalam melipat baju. Bukannya dia juga sama joroknya? Changbin jadi ingat saat mengunjungi rumah Jisung saat dia marah-marah pulang sekolah.

"Kau ini kenapa terus memperhatikanku, kenapa tidak memperhatikan tutorialnya!!" Jisung melotot seraya menjewer telinga Changbin

"Sakittt, telingaku jangan ditarik" erang Changbin tapi Jisung menjulurkan lidahnya dengan wajah meledek

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang