15- Jatuh Cinta?

100 19 4
                                    

Pasangan beda umur itu sampai dirumah dan hanya Changbin saja yang nanti akan mengantar ibu kesayangannya itu pulang. Sedangkan Han memilih untuk dirumah saja karna merasa tidak enak badan. Entahlah ia merasa lelah saja. Beruntung ibu mertuanya memakluminya.

Han memakan bubur oat yang ia buat sendiri itu seraya melihat kearah seberang dimana suara lagu Happy Birthday diputar. Jisung tertarik mendengarnya, ia tanpa sadar tak memandang langkahnya yang ternyata sudah diteras agar melihat lebih jelas ada apa diseberang sana. Di panti asuhan itu. Disana tidak terlalu ramai bahkan anak-anak disana bisa dihitung dengan jari. Tapi kenapa rasanya sangat ramai?

"Pablo aku pergi ke panti sebentar ya" kata Han tanpa menoleh entah ada Pablo atau tidak yang terpenting ia sudah bersuara. Jisung buru-buru menaruh mangkuk di lantai dan sedikit berlari kearah seberang.

Han memelankan langkah kala melihat pita warna warni dan balon dihiasi di area halaman panti itu. Tak lupa dengan kue sederhana yang hendak ditiup oleh seorang anak laki-laki ditengah-tengah kumpulan teman-temannya yang lain.

Terlintas masa lalu Han yang pernah sekali ia meniup lilin dengan kue besar namun tanpa seorang teman-teman. Hanya dengan orangtuanya saja. Bahagia, tapi akan bahagia kalau dikelilingi oleh banyak orang yang menyayangimu bukan?

Apalah arti kue besar itu dan pesta kalau tiada seseorang yang menemani disisimu?

Han tahu ia cuma punya orangtuanya saja, tapi selama ini ia tidak selalu ada untuk orangtuanya. Ia merasa bersalah, karna menjadi durhaka. Tepukan dan sorakan hore dari anak-anak polos itu membuyarkan lamunannya, hatinya merasa haru seketika. Han tersenyum dan mendekat, menyapa salah satu pekerja cantik di panti tersebut.

"Boleh aku ikut bergabung?" tanya Han ragu-ragu

"Tentu saja, kau tetangga didepan rumah bukan?"

"Ehehe iya, aku Han Jisung kak" Han memberi uluran tangan dibalas hangat oleh perempuan muda itu "Aku Jane. Sepertinya umur kita tidak terpaut jauh panggil dengan nama saja tidak apa-apa kan?"

"Tidak masalah. Apa kau sudah cukup lama bekerja disini?"

Jane menghela nafas pelan dengan senyum tulus,"Aku menggantikan ibuku, ya kurang lebih aku baru tiga tahun bekerja disini" ucapnya lembut

"Apa aku boleh kesini lagi? Aku sangat suka melihat mereka. Mengingatkan ku pada masa kecilku"

Jane tersenyum  "Berkunjung saja. Mereka pasti senang kalau ada yang berkunjung. Ya kau tahu kan anak-anak suka dengan hal yang baru"

Mengerti akan maksud Jane, Han menunduk ringan karena tidak enak "Ah maaf tapi aku tidak membawa apapun kemari"

"Tidak apa-apa. Mereka lucu ya"

"Iya, masa kecil mereka begitu indah"

Jane menatap kearah mereka yang memakan kue ditemani pekerja lain. Mereka terlihat menikmatinya.

"Kita yang membuatnya, untuk mereka. Supaya mereka bisa menikmatinya. Kebanyakan dari mereka tidak mau dirawat oleh orangtuanya karna kau tahu masalah finansial, pribadi dan banyak lagi. Aku khawatir kalau mereka belum juga menemukan orangtua yang tepat untuk diadopsi"

Han jadi merasa ikut sedih mendengarnya "Apa mereka mendapat bantuan yang cukup saat ini?"

"Ya, setidaknya mereka selalu dapat bantuan aku lega dengan hal itu. Mereka masih bisa merasakan bahagia walaupun tanpa orangtua. Kita bisa jadi orangtua untuk mereka. Apa kau mau bergabung hanya untuk membantu kami?"

Han perlahan tersenyum, dalam hati merasa ragu "Aku ingin sekali tapi, apa Changbin memberiku izin untuk ikut menjadi bagian menjaga mereka?" tanya Han dalam hati

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang