28- Alasan Sakit

134 14 4
                                    

Bukan karna ingin bersikap modus atau seperti pikiran Nayeon yang mengharap banyak kalau mereka tidur bersama. Changbin tidak bisa tidur lagi, membiarkan Han tidur menyamping menghadap kearahnya dengan mendekap lengannya dengan pelukan ringan. Changbin sama sekali tidak merasa keberatan, tapi yang masih mengganjal dalam hatinya adalah apakah perbuatannya itu yang menyebabkan Han Jisung jadi seperti ini?

Yatuhan, ia merasa berlebihan karna terlalu menjaga perasaanya supaya Han tidak banyak bergaul dengan Minho. Padahal kan mereka sama-sama bottom.

Tapi, bukan salah remaja yang biasa merengek ini kalau lebih mencintai orang lain, Changbin hanya khawatir kalau ada sesuatu yang membuatnya jadi kehilangan sosok Han Jisung suatu hari nanti.

Changbin tersenyum tipis melihat remaja itu tidur dengan sedikit menganga, siapa sangka kalau dia meminta untuk tidur disebelahnya dengan suara kecil. Changbin mendekatkan diri lalu memejamkan mata untuk ikut tertidur.

Mata Jisung mengerjap beberapa kali karna ia pikir ini waktunya untuk bangun tidur tapi siapa gerangan yang berniat memeluknya dan menempelkan wajah pada dadanya?

Han merunduk horror. HAH?! Si perjaka tua itu kenapa dia tidur menyamping dengan wajah yang menempel pada dada Han Jisung! Memangnya dia bisa bernafas kalau tidur dengan gaya seperti itu? Jisung menepuk jidat pelan, ia baru ingat kalau ia sendiri yang mengajak untuk perjaka tua itu tidur bersama. Astagaaaaa.

Han tidak mampu untuk mencoba bergerak, karna Changbin memeluknya layaknya bantal guling. Orang stress, bagaimana cara Han Jisung pergi ke sekolah kalau begini?

"Hei bangunlah" pinta Han menepuk lengan Changbin berkali-kali

"Lima menit"

Mendengarnya menjawab seperti itu Han langsung sebal, ia mengambil bantal dan langsung menimpuk pada wajah Changbin. "Aduh!" Sontak pelukan itu terlepas, "Kenapa lagi sih? Ahh ini kan masih pagi, kau sudah mengajakku bertengkar" protesnya mengucek mata

"Aku mau pergi kesekolah, kalau masih ditempat tidur nanti terlambat tau" jawab Han duduk bersila

"Memangnya kau sudah merasa baik? Tidak usah pergi, aku sudah meminta izin pada gurumu"

"Benarkah?"

"Hm"

Tiba-tiba ponsel Changbin berbunyi tapi ia enggan untuk mengambilnya karna jauh. "Ponselmu, ada yang menelpon tuh" kata Han

"Kau angkat saja untukku, bilang aku sedang tidak ada"

"Kalau orang penting bagaimana?"

"Kau tidak dengar juga? Katakan saja kalau aku sibuk"

"Hihh iya-iya" Jisung menuruti kemauan Changbin dengan setengah ikhlas dan setengah tidak. Hahh, kalau dipikir-pikir perjaka tua itu, dia cukup baik merawatnya kemarin malam. Dilihatnya siapa yang menelpon pagi-pagi buta seperti ini. Siapa nama 'Kelinci' di kontak Changbin?

"Halo? Changbinn!"

Suara perempuan, Jisung mengerjap beberapa kali kala menyadari dirinya hanya mematung dan tak merespon sapaan suara perempuan yang indah itu.

"Halo" jawab Han pelan

"Eh? Ini bukan suara Changbin, ini siapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang