22- Rahasia Minho

71 16 3
                                    

Demi apapun, Jisung baru tahu kalau Changbin suka menonton film komedi. Tidak salah kalau wajahnya terlihat awet muda. Nah, Jisung baru saja memuji perjaka tua itu dalam hati.

Jisung terkesiap kala pergelangan tangannya diraih oleh Changbin, hendak melepasnya namun urung. Jisung malah menuruti kemana Changbin mengajaknya duduk mencari seat yang dia pilih meskipun mereka sebetulnya duduk di tempat yang berbeda. "Aku dan Minho sudah duduk disana" tunjuk Jisung kearah lain

"Jangan berisik, sudah ku atur" ujar Changbin sembari tersenyum

"Bisokop ini seperti rumahmu saja" sahut Jisung seraya duduk disebelah Minho

"Sekarang juga aku bisa membelinya"

Jisung cuma cemberut mendengarnya. Ah malas berdebat dengan orang kaya. "Kau duduk disini cepat" pinta Changbin tiba-tiba

"Tapi kan? Aku mau disini"

Changbin cuma mengarahkan matanya agar Han duduk dikursi sebelahnya lagi. Dengan berat hati Han Jisung pindah duduk. Changbin mengulas senyum. Han Jisung anak pintar.

Changbin mulai duduk diantara mereka berdua, ia lebih rela kalau Han Jisung duduk disebelahnya dengan orang tak dikenal daripada duduk disebelah Minho yang bisa saja curi kesempatan dalam kesempitan.

"Aku duduk disebelahmu tidak apa-apa kan?"

Minho yang sejak tadi cuma bisa memperhatikan mereka berdua, tergagap karna tiba-tiba Changbin bertanya padanya.

"Eh tidak apa-apa kak. Justru itu juga bagus, aku jadi lebih akrab"

Changbin cuma mengangguk mengiyakan. Sepanjang film, Changbin tidak berniat mengobrol dengan Minho, karna ia berpikir tidak ada yang perlu dibicarakan juga. Namun, hal tersebut membuat Minho merasa canggung. Ia sesekali menoleh kearah Jisung yang ada disebelah Changbin sedang asik makan popcorn. Padahal ia ingin sekali mengobrol dengan Han sebagaimana mestinya rencana yang mereka buat. Tapi karna ada Changbin rencana menonton berdua jadi terasa dihinggapi setan.

Changbin menyadari kalau Minho memerhatikan istri bocahnya tersebut. Changbin turut melirik Han yang teramat fokus sampai tangannya mengambil banyak popcorn untuk dimasukkan kedalam mulut. Bocah ini mana tahu kalau dia sedang jadi objek dari mata Minho selama film berlangsung. AH! Kalau saja mencolok mata genit tidak jadi kriminalitas, Changbin sudah mencolok mata Minho sejak tadi.

"Kau tidak suka filmnya?" tanya Changbin menatap Minho, lelaki tampan itu gelagapan dan hanya bisa terkekeh pelan. "Suka kak, kupikir Han tertidur"

Melihat keduanya mengobrol, Jisung menengok dengan mata berkedip lucu. "Kalian meributkan apa?"

"Sudahlah tonton saja filmnya" kata Changbin seraya mendorong pelan wajah Jisung agar kembali menatap layar lebar

Disisi lain, sisi yang tidak diketahui oleh orang lain, kalau Felix yang sedang memberi makan kucing milik kakaknya itu, kedatangan seorang tamu yang tak diundang. Lengan Felix tiba-tiba ditarik untuk berhadapan diajak bicara. Kucing Minho yang tadinya sedang makan langsung berlari kearah lain karna pun merasa takut.

"Mana Minho?!" tanyanya dengan wajah sangar

"Kak Minho p-pergi bekerja" kata Felix takut-takut

"Kau berbohong! Aku baru saja dari tempatnya bekerja dan dia tidak sedang bekerja!" dia membentak membuat Felix memejamkan mata karna takut.

"Asal kau tahu ya, Kakakmu itu sudah seminggu tidak mau menemuiku! Aku tidak tahu dimana letak kesalahanku tapi kakakmu selalu melakukan hal ini padaku. Kalau dia tidak mau bertemu denganku, Aku akan mencarinya sampai dapat! Dia pasti didalam" ucapnya dengan mata tajam, tak lupa mendorong Felix agar menepi

GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang