Two

1.1K 297 65
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

“Choi Minho, CEO Blue Sky Entertainment sejak sepuluh tahun yang lalu. Sebelum itu, ia terlibat perdagangan manusia dengan beberapa orang. Menjual manusia terutama perempuan pada konsumen luar negeri. Tidak peduli apakah para perempuan itu dijadikan pemuas nafsu saja. Yang ia pikirkan hanya uang dan uang. Pergerakannya tidak pernah diketahui pihak berwajib karena ia mendapat back up dari pihak mereka. Katanya, ada komplotannya di sana. Aku menemukan satu hal yang menarik dari cara kerjanya saat ini yaitu jika seseorang berinvestasi dalam jumlah besar di perusahaannya maka investornya akan mendapat hadiah..”

“Hadiah?”

“Tuan Choi punya empat anak perempuan. Yang pertama bekerja di perusahaannya, yang kedua mahasiswi, lalu yang ketiga mereka kembar dan mereka juga mahasiswi. Siapapun yang berinvestasi di perusahaannya maka ia akan memberikan salah satu anaknya sebagai hadiah selama tujuh hari. Begitu seterusnya. Sungguh marketing yang bagus.”

Penjelasan Jeno membuat Jaemin terdiam. Pada anak-anaknya saja ia tidak punya hati, bagaimana dengan perempuan lainnya yang ia jual pada konsumen luar negeri. Sungguh kejam, itu sama saja ia menjual anak-anaknya demi keuntungan pribadi.

“Kau yakin akan berinvestasi di perusahaannya?” Jeno bertanya seraya menyalakan satu batang rokoknya.

“Iya, itu satu-satunya alasan agar aku bisa bertemu dengannya. Aku harus mengorek banyak informasi tentangnya, tentang bagaimana cara kerjanya dulu, tentang ke mana ia menjual para perempuan itu dan siapa saja yang pernah menjual padanya.” Jaemin mematikan putung rokoknya kemudian beranjak.

“Itu artinya kau akan mendapat hadiah. Wow, selamat menikmati hidangan, Tuan.” Jeno tertawa mengejek dan ikut beranjak.

Mereka berdua keluar dari ruangan secara bersamaan. Tak lupa, Jeno selalu menyempatkan diri untuk menatap sekretaris cantik Jaemin. Bahkan mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda.

“Nanti makan siang bersamaku, ya. Aku tidak menerima penolakan. Tunggu saja di sini, aku akan menjemputmu,” bisik Jeno pelan yang langsung membuat semburat merah di pipi Karina.

“Jangan menggodanya. Dia sedang bekerja.” Jaemin menarik tangan Jeno dan menyeretnya untuk menjauh dari meja kerja Karina. “Kau itu buaya. Sudah meniduri banyak perempuan. Jangan sampai kau menodai perempuan baik dan polos sepertinya. Lagi pula kau tidak pantas dengannya. Kau sudah kepala tiga sedangkan dia baru lulus kuliah.”

Jeno tertawa, melihat bagaimana over protectivenya Jaemin pada Karina membuatnya menyadari bahwa Jaemin begitu menyayangi perempuan itu.

*

Saat ini, Jaemin sudah duduk dengan tenang di ruang tamu rumah Tuan Choi. Rumah dengan design serba mewah itu bergaya modern. Salah seorang pelayan membawakannya teh hangat sembari menunggu Tuan Choi datang ke ruang tamu.

Jaemin menyeruput teh hangatnya sembari mengedarkan pandangannya pada setiap penjuru rumah yang bisa ia jangkau. Benar-benar mewah sampai semua ornamennya terlihat sangat mahal dan berkelas.

Tak lama, Tuan Choi muncul di ruang tamu lalu mengulas senyum sebagai sambutan atas kedatangan Jaemin. “Selamat datang, Tuan Na. Saya tidak pernah menyangka akan kedatangan tamu orang penting seperti anda,” sapanya.

“Terima kasih, Tuan. Saya juga senang berkunjung kemari.” Jaemin meletakkam gelas tehnya. “Tuan, saya rasa anda sudah tahu maksud kedatangan saya kemari. Jadi, ada baiknya kita bisa langsung membicarakan beberapa hal.”

SAVE ME [JAELIA✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang